5 Tips Pemilihan Rumah Tahan Banjir: Cek Sebelum Beli, Hindari Menyesal

Posted on

Memilih Rumah yang Tahan Banjir, Tips Penting untuk Keluarga

Memiliki hunian yang nyaman dan aman adalah impian setiap keluarga. Namun, di tengah tantangan perubahan iklim dan cuaca ekstrem, ancaman banjir menjadi pertimbangan utama, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan. Memilih rumah yang anti banjir tidak hanya menjamin keamanan aset, tetapi juga ketenangan pikiran. Berikut adalah lima tips jitu yang dapat Anda terapkan saat berburu rumah impian agar terhindar dari risiko banjir.

1. Teliti Lokasi dan Ketinggian Tanah

Sebelum terpikat oleh desain dan harga, langkah pertama yang paling krusial adalah meneliti lokasi rumah. Gunakan data geografis atau peta rawan banjir yang biasanya disediakan oleh pemerintah daerah atau lembaga terkait. Perhatikan juga kontur tanah di sekitar lokasi. Pilihlah area yang memiliki ketinggian tanah lebih tinggi dari jalan atau lingkungan sekitarnya. Jika memungkinkan, kunjungi lokasi saat musim hujan untuk melihat langsung kondisi drainase dan potensi genangan air. Memilih rumah di puncak bukit atau dataran tinggi tentu lebih aman, tetapi jika tidak memungkinkan, pastikan lokasinya bukan di cekungan atau daerah langganan banjir.

2. Periksa Sistem Drainase Lingkungan dan Rumah

Sistem drainase yang baik adalah kunci pencegahan banjir. Periksa bagaimana aliran air hujan dikelola di sekitar rumah. Apakah selokan atau parit di depan rumah cukup lebar, bersih, dan tidak tersumbat? Tanyakan kepada pengembang atau tetangga sekitar tentang kondisi saluran air. Di dalam rumah, pastikan desain halamannya memiliki kemiringan yang tepat agar air hujan tidak menggenang. Saluran air di teras atau halaman harus mengarah ke selokan utama, bukan sebaliknya. Sebuah sistem drainase yang efisien akan memperkecil risiko air masuk ke dalam rumah saat hujan deras.

3. Pertimbangkan Struktur Bangunan dan Bahan Tahan Air

Struktur bangunan juga memegang peran penting. Tanyakan kepada pengembang atau arsitek tentang ketinggian lantai dasar dari permukaan jalan. Idealnya, lantai dasar harus lebih tinggi minimal 30-50 cm dari jalan di depan rumah. Selain itu, perhatikan material yang digunakan. Lantai keramik atau granit lebih tahan air dan mudah dibersihkan daripada lantai kayu. Dinding yang dilapisi cat anti-rembes juga bisa menjadi pertimbangan. Beberapa pengembang bahkan menggunakan pondasi yang ditinggikan atau pondasi cakar ayam yang lebih kokoh untuk mengantisipasi pergerakan tanah akibat genangan air.

4. Cari Tahu Riwayat Banjir di Area Tersebut

Pengalaman adalah guru terbaik. Jangan ragu untuk bertanya kepada warga sekitar atau pengurus RT/RW tentang riwayat banjir di area tersebut. Tanyakan seberapa sering banjir terjadi, seberapa tinggi genangan air, dan berapa lama surutnya. Informasi ini sangat berharga dan sering kali tidak tercantum dalam brosur properti. Komunitas media sosial yang berfokus pada informasi perumahan di suatu daerah juga bisa menjadi sumber data yang akurat. Carilah testimoni atau ulasan dari penghuni lama untuk mendapatkan gambaran yang lebih objektif.

5. Pastikan Akses Jalan Utama Tidak Terendam Banjir

Rumah yang anti banjir menjadi tidak berguna jika akses jalan menuju dan dari rumah terputus akibat genangan. Pastikan jalan utama, baik itu jalan raya maupun jalan komplek, juga bebas dari genangan air. Bayangkan jika saat banjir Anda harus mengungsi, atau saat Anda harus pulang dari kantor, jalanan tidak bisa dilewati. Ketersediaan infrastruktur pendukung seperti pompa air di area perumahan juga bisa menjadi nilai tambah yang patut dipertimbangkan.

Dengan menerapkan lima tips di atas, Anda dapat meminimalisir risiko kerugian akibat banjir dan memilih hunian yang tidak hanya nyaman, tetapi juga aman dari ancaman bencana alam. Investasi properti adalah keputusan jangka panjang, maka pastikan Anda melakukannya dengan cermat dan teliti.