, KABUPATEN TANGERANG – Warga menanggapi rute terbaru dari Transjakarta T31 yang mempersatukan
PIK2
– Dengan bersemangat di Blok M.
Transjakarta koridor 31 yang diluncurkan secara resmi oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada hari Kamis kemarin (22/5/2025) telah segera menjadi opsi favorit bagi banyak pekerja harian lintas provinsi.
Moda transportasi umum tersebut menjangkau rute seluas 72,8 kilometer dari PIK 2 di Kabupaten Tangerang, Banten, sampai ke Blok M di Jakarta Selatan. Bus Transjakarta koridor T31 juga memberikan manfaat besar bagi pekerja yang harus commut setiap hari menuju PIK 2.
Sebagai ilustrasinya adalah Rizki Firmansyah (29). Pria yang berasal dari Cipete, Jakarta Selatan, tersebut berprofesi sebagai barista di suatu kafe yang terletak di PIK 2.
Rizki juga merasakan manfaat besar dari kehadiran jalur baru Transjakarta tersebut. Menurutnya, T31 menjadi pilihan yang lebih efisien untuk sampai ke kantor karena biaya transportasi menjadi jauh lebih murah.
“Sebelumnya saya perlu berpindah transportasi hingga tiga kali, dimulai dengan ojek kemudian naik bis kecil, lalu melanjutkan perjalanan menggunakan Transjakarta. Kini, saya dapat langsung mengendarai T31 dari lokasi kerja menuju Blok M, yang jauh lebih efisien dalam hal waktu dan biaya,” ungkap Rizki.
Di samping itu, Rizki pun mengapresiasi kesenangan yang didapat dari penggunaan Transjakarta T31. Menurutnya, kenyamanan dalam bertransportasi sangatlah penting untuk mereka yang bepergian antar Provinsi dan harus pulang pergi tiap harinya.
“Meskipun jalannya panjang, tidak terasa lelah karena bis-nya sangat nyaman. Sangat cocok untuk pekerja seperti saya yang pulang pergi setiap harinya,” katanya.
Tiara Nirmala (41) juga turut menikmati keuntungan dari program T31. Dia bekerja sebagai staf pemasaran properti di area PIK 2 dan menyatakan bahwa ia bertempat tinggal di Rawamangun, Jakarta Timur.
Akan tetapi, kantor utama perusahaan di mana Tiara bertugas terletak di area Blok M. Sebelum adanya T31, Tiara pun perlu beralih jenis angkutan beberapa kali apabila dia harus hadir dalam pertemuan di kantornya.
“Dahulu kala, saya perlu mengendarai ojek terlebih dahulu hingga stasiun, setelah itu melanjutkan dengan menaiki bus sebanyak dua kali,” katanya.
Dengan hadirnya T31, sekarang Tiara dapat pergi dari PIK 2 menuju Blok M menggunakan hanya satu jenis moda Transportasi. Kini dia bisa langsung berpindah dari PIK 2 hingga ke Blok M yang tentunya menjadi lebih mudah dan nyaman,” ungkap Tiara.
Menurut Tiara, sarana transportasi umum seperti T31 menawarkan banyak manfaat untuk para pekerja yang kerap pindah tempat.
“Bila menggunakan kendaraan pribadi, aku merasa lelah selama perjalanan. Namun dengan ini, cukup duduk saja dan dapat bekerja di hp. Sangat membantu bagi orang seperti diriku yang sering bolak-balik,” katanya.
Busway T31 yang menempuh rute sejauh 72,8 kilometer tersebut melewati total 24 halte. Di antaranya terdapat 13 halte berada di area Banten dan sisanya yaitu 11 halte lagi ada di Jakarta.
Jalur tersebut juga menyediakan layanan penghubung dari daerah pemukiman di sekitar PIK 2. Dengan jangkauan yang semakin luas, masyarakat saat ini mempunyai berbagai pilihan transportasi yang nyaman, efisien, dan murah.
Kehadiran Transjakarta T31 semakin memacu antusiasme penumpang yang menginginkan solusi efektif untuk mobilitas sehari-hari mereka di berbagai daerah Jakarta dan Banten.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan bahwa lalu lintas masuk dan keluar Kawasan PIK cukup padat. Karena alasan tersebut, dia menekankan betapa vitalnya adanya sistem transportasi massa.
“Maka demi alasan tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Banten memutuskan untuk mengoperasikan trayek ini,” ungkap Pramono ketika mencanangkan rute Transjakarta T31 di Shelter Bus PIK 2 (Shibuya).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah mengungkapkan bahwa wilayahnya berperan sebagai kawasan penghubung untuk Jakarta. Mantan wakil ketua MPR tersebut juga mementahkan pentingnya adanya integrasi antara Banten dan Jakarta melalui sistem transportasi umum.
“Oleh karena itu, jika transportasi publiknya saling terhubung dengan baik ke Jakarta, hal tersebut akan melengkapi sistem transportasi umum kita,” katanya.
(mrk/)