jatim.
, SURABAYA – Ribuan pengemudi truk dari sejumlah wilayah melakukan protes menentang kebijakan Zero Over Dimension Over Load (ODOL) di Surabaya, pada hari Kamis (19/6).
Mereka merencanakan untuk mengungkapkan keinginannya di sejumlah lokasi dan akan menyelesaikan perjalanan mereka di kantor Gubernur Jawa Timur yang terletak di Jalan Pahlawan Surabaya.
Puluhan truk menghalangi lalu lintas di jalanan menuju Surabaya, tepatnya di bawah jembatan Toll Waru-Juanda, pada kira-kira jam satu siang waktu setempat. Hal ini menyebabkan kemacetan yang sangat padat sampai ke Jalan Raya Taman, Sidoarjo. Bahkan kendaraan beroda empat juga lumpuh dan tak dapat melaju sedikitpun.
Pengunjuk rasa mengarak spanduk besar yang tertempel di truk mereka dengan tulisan seperti ‘untuk mencari sepotong nasi kami dikriminalisasi’, ‘kamilah pendorong ekonomi masyarakat, bukan bebannya’, ‘ODOL masuk penjara sedangkan koruptor dilindungi’ serta slogan-slogan lainnya.
Kasubbag Propam Satlantas Polresta Sidoarjo, AKP Ony Purnomo menyatakan bahwa para peserta aksi sudah berdatangan dan berkumpul di Jalan Raya Taman Sidoarjo sejak pukul 08:47 WIB. Hal ini lalu menimbulkan pemblokiran jalanan sehingga mengarah pada terjadinya kemacetan.
“Lebih dari 250 truk data menuju Bundaran Waru. Sekarang kendaraannya bergerak perlahan-lahan dan mulai memblokir jalanan,” ujar Ony.
Sebagai akibat dari situasi tersebut, terbentuklah antrean kendaraan yang memanjang sampai lima kilometer. Para demonstran berencana untuk menggelar aksinya di hadapan kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Timur sebelum melanjutkan Demonstrasinya ke Mapolda Jatim.
“Saat ini hingga ke jembatan layang Trosobo. Jika dilihat dari peta, area berwarna merah sudah mulai menjangkau bagian turunannya yang bertingkat. Kemacetan sekitar lima kilometer terjadi di sini,” katanya.
“Rencananya akan pergi ke Surabaya dan juga ke Dinas Perhubungan serta Polda terkait demo mengenai ODOL. Undang-undang ODOL tersebut telah diturunkan tahun ini.” (mcr23/jpnn)