Pertemuan Kapolri dengan Ulama dan Tokoh Nasional di Pondok Pesantren Nurul Azhar
Pertemuan hangat antara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan para tokoh dan pengasuh pesantren di Pekanbaru, Riau, berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan kebersamaan. Acara yang bertajuk Sambang Petang ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara aparat kepolisian dengan kalangan ulama dan pemikir nasional.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri menyampaikan rasa syukur atas kesempatan untuk bertemu langsung dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Rocky Gerung. Ia menilai pertemuan ini sebagai bagian dari takdir yang tidak direncanakan namun terjadi karena kehendak Tuhan. Pertemuan ini juga menjadi wadah untuk menjalin silaturahmi yang kaya akan nilai kebangsaan dan persaudaraan.
Kapolri menegaskan bahwa sinergi antara ulama dan umara sangat penting dalam menjaga keutuhan bangsa. Ia menekankan pentingnya kritik dan koreksi sebagai bentuk proses perbaikan diri institusi Polri. “Kami ingin dikritik dan dikoreksi agar institusi ini terus berkembang dan bisa dirasakan kehadirannya oleh masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Kapolri mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dalam keberagaman. Ia menilai bahwa keberagaman yang disatukan dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika adalah kekuatan utama bangsa Indonesia. Dalam kesempatan ini, ia juga menyampaikan pentingnya membangun persahabatan yang melintasi perbedaan. “Musuh satu terlalu banyak, tapi teman seribu masih kurang. Maka pertemuan seperti ini sangat berharga untuk membangun ikatan hati demi negeri ini,” katanya.
Ustaz Abdul Somad: Hubungan yang Berlangsung Sejak Lama
Ustaz Abdul Somad menyambut kunjungan Kapolri dengan penuh kehangatan dan penghormatan. Ia menjelaskan bahwa hubungan antara dirinya dengan institusi kepolisian telah berlangsung sejak lama. Bahkan, sejak pulang dari Maroko pada tahun 2008, UAS pernah diminta untuk memberikan pengajian di rumah dinas Kapolda saat itu. Hubungan baik tersebut terus berlanjut hingga saat ini dengan Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan.
Dengan gaya bicaranya yang santai namun penuh makna, UAS menyebut Kapolda Riau sebagai sosok polisi yang peduli terhadap kelestarian alam. “Besi bukan sebarang besi, besi yang dipakai untuk membelah kayu. Polisi bukan sembarang polisi, tapi polisi yang peduli kepada pohon kayu. Inilah dia Pak Herry,” ujarnya yang disambut tepuk tangan hadirin.
UAS juga menekankan pentingnya menjaga persaudaraan meskipun terdapat perbedaan. Menurutnya, tantangan terbesar bangsa ini adalah ketidakmampuan sebagian orang untuk bersaudara dalam perbedaan. “Orang Indonesia kalau sudah bersaudara, kadang tak siap berbeda. Kalau sudah berbeda, enggak mau bersaudara. Tapi hari ini, kita buktikan bahwa kita bisa berbeda dan tetap bersaudara,” katanya.
Ia menutup sambutannya dengan doa agar segala urusan Kapolri dimudahkan oleh Allah SWT. “Ahlan Wasahlan. Ahlan artinya saudara, Sahlan artinya mudah. Bapak (Kapolri) kami anggap saudara, dan semoga semua urusan Bapak dimudahkan Allah SWT,” tuturnya.
Rocky Gerung: Dimensi Etis dan Filosofis Pertemuan
Rocky Gerung menyoroti dimensi etis dan filosofis dari pertemuan ini. Ia mengutip pernyataan Kapolri tentang pentingnya ‘merawat persahabatan dan menghormati perbedaan’ sebagai landasan kehidupan berbangsa. “Persahabatan yang paling jujur adalah dalam perbedaan,” ujarnya, menekankan bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekayaan identitas bangsa.
Ia juga menyebut Riau sebagai wilayah yang kini dikenal sebagai laboratorium gagasan Green Policing, konsep pelestarian lingkungan berbasis institusi hukum yang tengah dikembangkan oleh Polda Riau. “Kapolda tidak hanya menanam jagung, tapi juga menanam harapan. Dia menanam kaki-kaki anak muda Riau agar mereka bisa berlari menyongsong masa depan,” demikian Rocky menutup sambutannya.
Para Hadirin yang Mendampingi
Turut hadir dalam acara ini, antara lain Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo, As SDM Kapolri Irjen Anwar, Kadivpropam Polri Irjen Abdul Karim, Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kapolda Riau Irjen Hery Heryawan, serta Gubernur Riau Abdul Wahid. Mereka semua menyaksikan pertemuan yang penuh makna dan menjadi contoh kerja sama antar lembaga dalam membangun bangsa.