Roadshow IAPVC: Tips dan Larangan Foto Hewan

Posted on

Kompetisi Foto dan Video Satwa Dunia Hadir di Taman Safari Indonesia

Kompetisi foto dan video satwa internasional, International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) kembali digelar. Di tahun ke-34 ini, IAPVC menawarkan berbagai kategori yang terbuka bagi siapa saja. Peserta dapat mengambil gambar atau video satwa di mana pun, asalkan tetap alami dan tidak menggunakan bantuan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Pada roadshow kedua IAPVC, acara digelar di Taman Safari Indonesia (TSI) Bogor di Cisarua. Panitia dan juri memberikan beberapa tips untuk membantu peserta meraih juara. Mereka menekankan pentingnya mengambil gambar secara alami, sesuai dengan tema yang diusung, yaitu “the picture on secret Nature”. Hal ini bertujuan agar setiap karya yang dikirimkan mampu menangkap keindahan alamiah dari satwa.

Kategori dan Persyaratan dalam IAPVC

Terdapat enam kategori dalam kompetisi kali ini, semua terbuka untuk umum. Namun, peserta diharapkan bisa mengambil gambar atau video satwa dengan cara yang alami. Menurut Acting CMO TSI, Alexander Zulkarnain, hal ini sangat penting karena beberapa kategori khusus melibatkan satwa liar atau satwa yang tidak terganggu oleh manusia. Dengan begitu, hasil yang diperoleh akan lebih unik dan memiliki nilai estetika tinggi.

Alexander menjelaskan bahwa untuk mendapatkan hasil yang luar biasa, tidak ada trik khusus. Setiap peserta harus bersabar dan menunggu momen yang tepat. Beberapa peserta bahkan melakukan riset terlebih dahulu, seperti mengamati perilaku dan kebiasaan satwa sebelum mengambil gambar. Ketika timing-nya tepat, maka akan didapat gambar eksklusif yang bisa masuk penilaian.

Kriteria Penilaian oleh Juri

Salah satu juri IAPVC, Arbain Rambey, menjelaskan bahwa tim juri akan menilai karya peserta berdasarkan tiga kriteria utama. Pertama, gambar harus bagus. Kedua, terlihat indah. Ketiga, foto atau video yang dikirimkan harus menarik dan tidak biasa-biasa saja.

Arbain menambahkan bahwa gambar yang bagus mampu menyampaikan cerita dari objek yang difoto. Gambar yang indah ditentukan oleh timing dan pengambilan gambar yang tepat. Sementara gambar yang menarik adalah gambar yang tidak monoton dan mampu menarik perhatian.

Larangan Saat Mengambil Gambar Satwa

Selain itu, Arbain juga menyebutkan larangan-larangan saat mengambil gambar satwa. Salah satunya adalah tidak boleh menggunakan flash atau pencahayaan kilat kamera. Hal ini bisa mengganggu satwa dan menyebabkan stres, sehingga mereka bisa marah atau tidak mau makan selama beberapa hari.

“Flash bisa membuat satwa stres dan marah-marah. Bahkan, dalam beberapa kasus, satwa tidak mau makan berhari-hari. Itu sangat berbahaya,” ujar Arbain.

Sejarah dan Tujuan IAPVC

IAPVC telah digelar sejak tahun 1990 dan menjadi ajang bergengsi bagi para fotografer dan video maker. Tahun ini, tema yang diusung adalah “gambar indah tersembunyi yang alami dari perilaku atau momen penting satwa”. Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, menjaga konservasi alam, serta meningkatkan pariwisata alam Indonesia di kancah dunia.

Acara IAPVC digelar mulai 18 Juni 2025. Roadshow pertama digelar di Solo Safari pada 5-6 Juli, roadshow kedua di TSI Bogor pada 19-20 Juli, dan roadshow ketiga di Prigen pada 2-3 Agustus. Para juri akan menilai karya peserta dari Agustus hingga Oktober 2025, dan pengumuman pemenang akan dilakukan pada 5 November 2025.

Hadiah yang Menarik

Hadiah yang disediakan dalam IAPVC cukup menarik. Ada ratusan juta rupiah uang tunai yang bisa diraih peserta. Selain itu, hadiah utama adalah satu unit mobil Wuling New Air EV Lite. Mobil ini menjadi simbol gaya hidup ramah lingkungan dan dedikasi penyelenggara terhadap karya-karya yang dihasilkan peserta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *