Proyek MRT Bundaran HI-Kota Capai 51%, Stasiun Thamrin-Monas Siap Beroperasi 2027

Posted on

Progres Konstruksi MRT Fase 2A di Jakarta Capai 51,31%

Pengembangan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta fase 2A rute Utara—Selatan yang melanjutkan jalur Thamrin ke Kota telah mencapai 51,31% per Juli 2025. Angka ini lebih tinggi dari target sebesar 50,23% dan meningkat sebanyak 1,32% dibandingkan akhir Juni 2025. Dalam rencana, hingga akhir tahun ini, manajemen menargetkan progres konstruksi mencapai 53,29%.

Progres terkini juga terlihat pada paket kontrak CP201 yang meliputi Stasiun Thamrin dan Monas. Sampai saat ini, pekerjaan telah mencapai 88,869%. Beberapa pekerjaan utama seperti instalasi dan pengujian eskalator, ekskavasi di antara Stasiun Thamrin, serta penyelesaian finishing arsitektural di Stasiun Monas masih terus berlangsung.

Manajemen menyatakan bahwa hingga akhir 2025, CP201 akan menyelesaikan 91,62% pekerjaannya. Dengan demikian, kedua stasiun tersebut diharapkan dapat beroperasi pada 2027.

Selain itu, progres signifikan juga terjadi di area konstruksi CP202 yang menggarap pembangunan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, dan Mangga Besar. Pada 25 Juli lalu, proyek telah mencapai 55,64% dari target 54,02%. Pekerjaan ekskavasi, pembuatan canal underpass, dan pengecoran masih terus dilakukan di ketiga stasiun tersebut.

Tim konstruksi sedang mempersiapkan pembangunan terowongan dan stasiun bawah tanah empat tingkat di bawah tanah pertama di Indonesia. Di samping pekerjaan sipil, tim juga sedang mempersiapkan pengoperasian mesin bor terowongan kedua dan melanjutkan produksi tunnel segment.

Sementara itu, di paket kontrak CP203 yang mengerjakan Stasiun Glodok dan Kota, perkembangan telah mencapai 75,95%. Pekerjaan utama mencakup pembuatan akses maintenance di terowongan, struktur tangga dan dinding di bok stasiun, serta pemasangan OTE Duct dan pembangunan struktur tangga akses pemadam kebakaran. Selain itu, pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP) seperti instalasi pipa, ducting, cable ladder, dan cable tray masih terus dilakukan.

Di luar pekerjaan stasiun, pembangunan fase 2A juga mencakup CP205 sistem perkeretaapian dan rel. Sampai 25 Juli, progres telah mencapai 20,88%. Seluruh rel telah tiba di Jakarta dan sedang dalam proses pengiriman ke lokasi konstruksi. Tim konstruksi juga memastikan produksi bantalan rel (sleeper) terus berjalan.

CP206 rolling stock (kereta) sedang dalam proses market sounding dengan calon kandidat potensial untuk melakukan re-bidding. Sementara itu, CP207 sistem pembayaran otomatis (automatic fare collection system) sedang dalam proses klarifikasi dokumen tender.

Fase 2A MRT Jakarta yang menelan biaya Rp25,3 triliun akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer. Proyek ini terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Fase 2A dibagi menjadi dua segmen. Segmen pertama Bundaran HI—Harmoni ditargetkan selesai pada 2027, sedangkan segmen kedua Harmoni—Kota ditargetkan selesai pada 2029. Berbeda dengan fase 1, fase 2A dibangun sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep transit-oriented development (TOD). Konsep ini bertujuan untuk mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik dan meningkatkan kapasitas penumpang.

Secara keseluruhan, proyek pembangunan MRT Jakarta fase 2 membentang sepanjang sekitar 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Fase 2 ini melanjutkan koridor utara—selatan fase 1 yang telah beroperasi sejak 2019. Dengan hadirnya fase 2, total panjang jalur utara—selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer. Perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota diperkirakan memakan waktu sekitar 45 menit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *