Progres Tol Getaci yang Terus Tertunda
Pembangunan jalan tol Getaci menjadi salah satu proyek infrastruktur yang paling dinantikan oleh masyarakat Jawa Barat, khususnya di wilayah Priangan Timur. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang sering terjadi di beberapa titik penting, sehingga mempercepat perkembangan ekonomi dan transportasi di daerah tersebut. Namun, hingga saat ini, progres pembangunan masih sangat lambat dan tidak menunjukkan tanda-tanda kepastian.
Dari sisi konstruksi, proyek Tol Getaci belum menunjukkan perkembangan signifikan. Bahkan rencana lelang ulang untuk proyek ini juga belum memiliki kejelasan. Dalam rencana awal, proyek ini seharusnya dimulai pada tahun 2022 dan selesai pada 2024. Namun, kenyataannya, jalan tol ini kini direncanakan akan beroperasi pada tahun 2029, setelah selesainya Tahap 2 dari Tasikmalaya hingga Cilacap.
Sayangnya, banyak perubahan dan penundaan telah terjadi sejak awal. Pemunduran jadwal ini membuat masyarakat semakin khawatir bahwa proyek ini mungkin tidak akan selesai dalam waktu dekat. Bahkan, ada kemungkinan besar bahwa ketika proyek ini selesai, ujung jalan tol di sebelah timur tidak lagi berada di Jawa Tengah, melainkan di provinsi baru.
Proses Pembebasan Lahan yang Masih Berlangsung
Meskipun pembangunan konstruksi belum dimulai, pembebasan lahan masih terus berjalan. Fokus utama pembebasan lahan adalah di segmen Gedebage hingga Garut Utara dengan panjang sekitar 44,85 kilometer. Pembebasan lahan dilakukan di 45 desa/kelurahan yang termasuk dalam rute jalan tol yang berada di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan sebagian wilayah Kabupaten Garut, khususnya di Garut Utara.
Namun, ruas ini hanya sebagian kecil dari rencana pembangunan prioritas, yaitu dari Gedebage hingga Tasikmalaya sepanjang 95,52 kilometer. Angka ini masih jauh lebih kecil dibandingkan rencana awal Tol Getaci yang akan membentang sepanjang 206,65 kilometer dari Bandung hingga Cilacap.
Proyek yang Mengalami Kemandegan
Saat ini, proyek Tol Getaci menjadi salah satu dari empat proyek jalan tol yang mengalami kemandegan dalam pembangunannya. Keempat proyek tersebut adalah:
- Tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya)
- Tol Dalam Kota Bandung (BIUTR)
- Tol Puncak
- Tol Gilimanuk-Mengwi (Bali)
Keempat proyek ini termasuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN) di era Presiden Jokowi. Dalam rencana awal yang disampaikan kepada para calon investor, pembangunan Tol Getaci direncanakan dalam dua tahap:
- Tahap 1: Bandung-Tasikmalaya
- Pembangunan: 2024–2025
-
Operasional: 2026
-
Tahap 2: Tasikmalaya-Cilacap
- Pembangunan: 2027–2029
- Operasional: 2030
Namun, karena pelaksanaan lelang ulang belum terealisasi, maka rencana pembangunan seperti di awal akan mengalami pemunduran total.
Kemungkinan Ujung Jalan Tol di Provinsi Baru
Salah satu isu yang muncul adalah kemungkinan proyek Tol Getaci akan berakhir di provinsi baru. Saat ini, sedang berkembang wacana pembentukan Provinsi Jawa Tengah Selatan (Jasela). Ada tujuh kabupaten yang diperkirakan akan bergabung dalam provinsi baru ini, yaitu Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Wonosobo, dan Purworejo.
Usulan ini masih terhambat karena moratorium pemekaran wilayah yang sudah berjalan selama 14 tahun. Jika moratorium dicabut, maka nantinya ujung jalan Tol Getaci di Cilacap bisa berada di luar Jawa Tengah dan masuk ke dalam Provinsi Jasela. Hal ini bisa berdampak besar pada perencanaan infrastruktur dan pengembangan wilayah.