KKN 110 Undip Bawa Aquaponik ke Srondol Wetan untuk Cegah Stunting dengan Pangan Bergizi

Posted on

Solusi Inovatif untuk Ketahanan Pangan di Kelurahan Srondol Wetan

Kelurahan Srondol Wetan menghadapi tantangan yang cukup serius dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, khususnya protein hewani dan sayuran segar. Keterbatasan lahan pertanian menjadi hambatan utama dalam upaya mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, terutama untuk mencegah stunting pada balita. Meski demikian, wilayah ini memiliki potensi besar yang bisa dimanfaatkan melalui inovasi pertanian modern.

Wilayah Srondol Wetan terdiri dari kawasan perumahan serta daerah dengan ciri pedesaan, meskipun tidak memiliki sawah. Banyak warga memiliki pekarangan dengan ukuran terbatas, namun sebagian besar belum dimanfaatkan secara optimal. Lahan-lahan tersebut dapat menjadi sumber daya penting jika dikelola dengan sistem yang efisien dan ramah lingkungan.

Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan teknologi pertanian vertikal seperti hidroponik, aquaponik, atau vertikultur. Sistem-sistem ini sangat hemat ruang, efisien dalam penggunaan air, serta berkelanjutan. Namun, kendala utama masih terletak pada kurangnya pemahaman teknis masyarakat tentang cara mengelola ikan dan tanaman dalam satu sistem. Oleh karena itu, edukasi menjadi langkah penting dalam memaksimalkan potensi ini.

Program aquaponik menjadi salah satu bentuk implementasi inovasi tersebut. Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga sekaligus memperbaiki kualitas gizi masyarakat melalui budidaya mandiri skala rumah tangga. Dalam sistem aquaponik, ikan konsumsi seperti lele dibudidayakan bersama dengan tanaman bernutrisi tinggi seperti pakcoy dalam satu ekosistem tertutup.

Tanaman pakcoy dipilih karena kandungan vitamin dan mineralnya yang tinggi, aman dikonsumsi, serta bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil dan balita. Sementara itu, lele memberikan nilai gizi penting seperti protein hewani, asam lemak omega-3, vitamin B12, serta mineral fosfor yang berperan dalam pertumbuhan tulang, perkembangan otak, dan perbaikan jaringan tubuh balita.

Program ini digagas oleh Aisyah Munawaroh dari Program Studi Agribisnis serta Zakia Amalia Vega dari Program Studi Perikanan. Kegiatan ini melibatkan ibu rumah tangga, ibu balita, dan kader posyandu sebagai motor penggerak dalam keluarga. Mahasiswa juga menyiapkan materi informasi dalam bentuk leaflet yang dibagikan kepada kader kesehatan di Kelurahan Srondol Wetan untuk memperkuat pemahaman masyarakat.

Dari hasil observasi, diketahui bahwa kelurahan memiliki instalasi hidroponik yang sebelumnya tidak digunakan. Instalasi tersebut kemudian dibersihkan, dipindahkan ke area teduh, dan dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan sistem terpadu. Proses persiapan hingga instalasi siap difungsikan berlangsung dari 21 Juli 2025 sampai 8 Agustus 2025.

Air dari bak penampungan dipompa menuju instalasi, lalu dialirkan melalui paralon yang diberi saringan sederhana untuk menahan kotoran. Selanjutnya, air mengalir ke pipa paralon berlubang sebelum kembali ke bak lele sehingga terbentuk sirkulasi tertutup. Pada setiap lubang pipa dipasang netpot yang dilengkapi kain flanel sebagai penyerap dan penyalur air menuju media tanam berupa rockwool.

Benih pakcoy terlebih dahulu disemai, kemudian dipindahkan ke netpot saat berusia sekitar dua minggu. Perawatan dilakukan dengan memberi pakan lele dua kali sehari, sementara tanaman memperoleh suplai air dan nutrisi dari sirkulasi air pemeliharaan lele, sehingga tercipta ekosistem terpadu yang hemat ruang dan berkelanjutan.

Melalui percontohan instalasi aquaponik di Kelurahan Srondol Wetan ini, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat nyata ketika hasil panen dibagikan kepada warga. Lebih jauh, contoh tersebut diharapkan mampu memotivasi masyarakat untuk membangun sistem serupa di rumah masing-masing, sehingga mereka dapat menghasilkan pangan bergizi secara mandiri, berkesinambungan, serta berkontribusi dalam pencegahan stunting dan penguatan ketahanan pangan keluarga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *