Kondisi Sekolah yang Memprihatinkan di Bandung Barat
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mekarsari, yang berada di Kampung Selajambe, RT 04 RW 13, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, menghadapi kondisi yang sangat memprihatinkan. Bangunan sekolah tersebut mengalami kerusakan parah, dengan dinding yang jebol, ruangan kelas yang ditopang bambu, serta atap yang dipasangi terpal.
Pantauan langsung menunjukkan bahwa salah satu dinding ruangan sekolah tampak jebol. Dewi, guru kelas I SDN Mekarsari, menjelaskan bahwa dinding tersebut rusak setelah diterjang longsor beberapa bulan lalu. Longsoran dari tebing di belakang sekolah menyebabkan ambruknya ruangan yang sebelumnya digunakan sebagai perpustakaan, usaha kesehatan sekolah (UKS), dan gudang. Akibatnya, sekolah kehilangan tiga ruangan penting tersebut.
Buku-buku perpustakaan disimpan di ruangan kelas masing-masing siswa. Sementara itu, kondisi ruangan kelas juga tidak kalah memprihatinkan. Ada dua ruangan kelas yang rusak, yaitu kelas II dan III. Menurut Dewi, kerusakan ini sudah berlangsung cukup lama.
Setiap kali hujan turun, ruangan kelas mengalami kebocoran dan banjir. Siswa dan guru harus membersihkan air yang masuk ke dalam ruangan sebelum aktivitas belajar dimulai. Di kelas II, ruangan kelas ditopang bambu karena kayu penyangga atap tengah patah. Sementara itu, di kelas III, sebagian atap telah dipasangi terpal untuk mencegah air hujan masuk.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi guru kelas III, Nina Yuliani. Ia khawatir jika ada runtuhan material dari ruangan kelas yang menimpa murid. Untuk mengatasi kebocoran saat hujan, lap digunakan untuk menyerap air yang masuk ke dalam ruangan.
Sekolah telah mengajukan permohonan bantuan perbaikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat. Namun, sampai saat ini belum ada realisasi. Hanya satu ruangan kelas, yaitu kelas VI, yang pernah mendapat bantuan rehabilitasi sekitar tiga tahun lalu. Ruangan-ruangan lain yang rusak masih belum tersentuh perbaikan.
Pelaksana Tugas Kepala SDN Mekarsari, Hidayat Saleh, menjelaskan bahwa pengajuan bantuan telah dilakukan oleh kepala sekolah sebelumnya. Ia berharap pemerintah segera melakukan perbaikan agar keselamatan siswa dan guru tetap terjaga. Kondisi bangunan yang rusak juga berdampak pada kenyamanan dan keamanan para pengguna sekolah.
Sekolah Jadi Tumpuan Warga
SDN Mekarsari hanya memiliki enam ruangan kelas untuk menampung 113 siswa. Sekolah ini menjadi tempat belajar utama bagi warga dari beberapa kampung, seperti Selajambe, Pasirpeuti, Cirujag, Kasegan, dan Mekarsari. Tanpa adanya ruangan tambahan, aktivitas belajar mengajar terganggu akibat kondisi bangunan yang rusak.
Selain SDN Mekarsari, kondisi serupa juga dialami SDN Patrol di Kecamatan Cikalongwetan. Bangunan perpustakaan sekolah ini tidak memiliki atap dan kaca jendela. Bagian dalam ruangan tampak kotor dan ditumbuhi tanaman. Kepala Sekolah SDN Patrol, Hasanudin Dermawan, mengungkapkan bahwa kondisi bangunan sudah sangat rusak sejak ia menjabat pada 2023.
Bangunan perpustakaan ini tidak bisa digunakan sejak 2020. Buku-buku perpustakaan disimpan di ruangan kelas atau kantor guru. Untuk mengatasi hal ini, sekolah mengadakan kegiatan pojok baca di kelas-kelas. Meski begitu, kegiatan ini tidak efektif karena gangguan dari aktivitas rekan lain.
Menurut Hasanudin, keberadaan ruangan khusus untuk perpustakaan tetap penting agar siswa dan guru merasa nyaman saat membaca buku. Kondisi yang tidak memadai ini berdampak buruk terhadap minat baca siswa.