Fasilitas Alun-alun Kecamatan Kramatwatu yang Masih Kurang Memadai
Alun-alun Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, menjadi perhatian masyarakat setempat karena kondisi fasilitas yang masih kurang memadai. Banyak warga mengeluhkan tidak adanya tempat sampah dan toilet umum yang layak. Padahal, alun-alun ini sering digunakan oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas seperti olahraga dan kegiatan sosial.
Menurut Sholeh Sholahudin, warga Kabupaten Serang, alun-alun tersebut pertama kali digunakan untuk upacara 17 Agustus 2025 pasca-renovasi. Meskipun sudah direnovasi, fasilitas di dalamnya masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu masalah utama adalah ketiadaan tempat sampah dan toilet yang rusak. Hal ini membuat masyarakat kesulitan dalam menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
Sholeh berharap agar alun-alun tersebut tidak hanya menjadi tempat kegiatan seremonial Pemkab Serang atau masyarakat, tetapi juga menjadi pusat publik yang nyaman untuk berolahraga dan rekreasi bersama keluarga. Ia menilai bahwa pemerintah harus memberikan perhatian khusus terhadap ruang publik ini, termasuk menyediakan fasilitas seperti tempat sampah dan toilet yang terawat serta bersih.
Dana renovasi Alun-alun Kecamatan Kramatwatu sebesar Rp2,5 miliar diperoleh dari APBD Kabupaten Serang. Namun, hingga saat ini, beberapa fasilitas penting seperti trotoar, pagar, dan toilet masih dalam proses pembangunan. Camat Kramatwatu, Sri Rahayu Basukiwati, menjelaskan bahwa alun-alun tersebut belum sepenuhnya selesai direhabilitasi. Meski demikian, masyarakat ingin segera menggunakan alun-alun tersebut, sehingga akhirnya dibuka meskipun belum sepenuhnya selesai.
Beberapa masalah yang masih ada antara lain:
- Trotoar yang belum dibangun.
- Pagar yang belum lengkap.
- Toilet yang rusak dan tidak dapat digunakan.
- Atap panggung yang mulai rusak.
Rencananya, tahun ini akan dilakukan pembangunan lanjutan, tetapi karena refocusing anggaran, proyek tersebut ditunda. Camat Kramatwatu berharap, setelah semua fasilitas selesai, alun-alun akan diserahkan kepada kecamatan untuk pengawasan dan pemeliharaan yang lebih optimal. Selain itu, pihaknya juga berencana menggandeng CSR perusahaan seperti Jawa 7 untuk membantu melengkapi fasilitas yang belum tersedia, seperti taman dan bunga.
Namun, ia menekankan bahwa partisipasi masyarakat juga sangat penting. Sebelumnya, toilet yang bagus justru dirusak oleh masyarakat sendiri. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat bisa saling menjaga kebersihan dan keindahan alun-alun tersebut.
Anggota DPRD Kabupaten Serang asal Kramatwatu, Sri Rejeki, menyarankan agar desa-desa di wilayah tersebut membuat proposal untuk diajukan ke DLH agar mendapatkan bantuan. Ia berjanji akan mendorong pihak terkait untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan.