KABAR JOGLOSEMAR –
Yogyakarta, yang merupakan pusat kebudayaan dan tujuan pariwisata terkemuka di Indonesia, mengalami hambatan besar berupa kemacetan lalu lintas.
Dengan bertambahnya jumlah kendaraan serta peningkatan proyek pembangunan jalan tol, permintaan akan rute alternatif seperti Jogja Outer Ring Road (JORR) kian penting.
Sayang sekali, proyek panjang yang telah dibicarakan itu kembali tertunda, utamanya karena belum ada dana yang dialokasikan oleh pemerintah nasional.
Proyek JORR Belum Berjalan Lancar, Inilah Sebabnya
Konstruksi dari JORR memang sudah dipersiapkan selama beberapa tahun terakhir sebagai jawaban atas masalah kemacetan, terutama di wilayah Yogyakarta yang kian sesak. Akan tetapi, sampai saat ini, pembangunan vital tersebut masih belum mencatat peningkatan signifikan.
Salah satu alasan pokok yang menghambat kemajuan proyek JORR adalah adanya keputusan pemotongan biaya oleh pemerintah nasional.
Dana Alokasi Khusus (DAK), yang tadinya diproyeksikan sebagai sumber pendanaan, tak dapat diserahkan karena mengalami pengurangan anggaran atau biasa disebut pula dengan “dibintangi”.
JORR Dianggap Sangat Penting Namun Belum Dituntaskan
Kecelakaan yang dialami oleh sopir truk itu mengakibatkan lalu lintas menjadi tersendat dan macet. Kemacetan tersebut disebabkan juga karena adanya arus balik lebaran pada tahun 2025. Pentingnya proyek ini kian dirasakan dalam situasi seperti ini.
Keadaan tersebut semakin memburuk akibat pembukaan sementara jalur tol yang malahan mengakibatkkan peningkatan volume kendaraan di jalan-jalan lokal sampai ke daerah permukiman.
Proyek pengembangan JORR meliputi dua rute utama dengan panjang keseluruhan 113,413 kilometer.
Rute utara akan menyambungkan area Sentolo – Minggir – Tempel – Kalasan dengan panjang total 65,933 km.
Jalur selatan yang berkelanjutan sejauh 47,48 km direncanakan untuk melewati Sentolo – Imogiri – Piyungan – Kalasan. Akan tetapi, sampai saat ini belum terlihat adanya implementasi nyata di area tersebut.
Usaha Pemerintah Daerah DIY dalam Mengwujudkan Proyek JORR
Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta
Tidak tinggal diam. Di samping itu, mereka juga mengajukan kembali penganggaran lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Pemerintah daerah pun mengusulkan proyek tersebut melalui skema Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) untuk menjadi pilihan pembiayaan.
Pembahasan proposal difokuskan pada jalur Kalasan menuju selatan yang secara langsung terhubung dengan jalan nasional.
Harapan dengan langkah ini adalah untuk membuka kesempatan pembiayaan tambahan sehingga konstruksi dapat segera diluncurkan, paling tidak hingga tahap perolehan tanah.
Penangguhan proyek Jalur Lingkar Luar Jogja semakin memperpanjang daftar besar infrastruktur vital yang belum terwujud di Yogyakarta.
Kekurangan dana merupakan hambatan utama walaupun tingkat kebutuhannya semakin jelas, terlebih pada periode sibuk seperti lembur hari raya Idul Fitri.
Pemerintah Daerah DIY terus berusaha mencari sumber pembiayaan alternatif untuk mewujudkan proyek ini. Apabila direalisasikan, JORR dapat memberikan jawaban jangka panjang atas masalah kemacetan serta memperkuat hubungan antar wilayah.