Asal-usul Nama Pasir Koja: Kisah Tersembunyi Balas Jasa Alam

— Pasir Koja, sebuah daerah di Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, ternyata tersembunyi dibaliknya suatu cerita menarik tentang asal-usul namanya. Walaupun saat ini populer sebagai area berpenduduk tinggi, istilah “Pasir Koja” mencerminkan karakteristik alami dan tumbuhan pada zaman dahulu.

Dalam bahasa Sunda, istilah “pasir” tidak bermaksud merujuk kepada butiran halus seperti di dalam Bahasa Indonesia; sebaliknya, ia digunakan untuk menyatakan sebuah bukit atau tonjolan tanah. Kosa kata tersebut sering kali dimanfaatkan sebagai nama bagi lokasi-lokasi dengan bentuk permukaan tanah yang mencuat ke atas, misalnya Pasirkaliki dan Pasirlayung.

Pada saat bersamaan, istilah “koja” mempunyai berbagai interpretasi. Salah satu maknanya adalah untuk menggambarkan sebuah pohon koja, yang dikatakan mirip dengan pohon ambon. Akan tetapi, sampai sekarang tidak ditemukan bukti pasti yang menyebutkan keberadaan pohon ini di daerah Pasir Koja.

Beberapa hipotesis menyambungkan istilah “Koja” dengan suatu area di Jakarta Utara yang memiliki nama sama. Di tempat itu, sebutan “Koja” mungkin berakar pada kelompok etnis Khoja, yaitu penduduk asli India yang dahulu menetap di lokasi tersebut. Akan tetapi, tak ada koneksi spesifik antara penamaan Koja di Bandung dengan latar belakang nama Koja di Jakarta.

Maknanya, sebutan Pasir Koja mungkin berasal dari karakteristik geografis yang mencakup timbunan pasir serta adanya jenis tumbuhan unik seperti pohon koja atau spesies tanaman lain di zaman dahulu.

Tradisi memberi nama pada area-area tertentu sesuai dengan karakteristik alami sering terlihat di Kota Bandung. Berbagai zona memiliki istilah yang menggambarkan pemandangan setempat, jenis tanaman, ataupun cerita historis mereka. Ini semua mencerminkan hubungan erat antara masyarakat suku Sunda dan lingkungan hidupnya untuk membangun ciri khas dari sebuah lokasi.

Walaupun keaslian nama Pasir Koja masih belum dapat dipastikan secara lengkap, cikal bakal topografi ini tetap menjadi elemen signifikan dalam memahami sejarah dan dinamika budaya di Kota Bandung yang semakin maju.