, MEDAN –
Masalah limbah di zaman modern terus berkembang menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan kembali. Untuk itu, Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas mengimplementasikan langkah-langkah dalam meningkatkan sistem manajemen pemulihan sampah.
Salah satu tindakan yang dilakukan Rico Waas adalah mengunjungi pabrik bahan bakar terbuang terolah (Refuse Derived Fuel) milik PLN di Rorotan, Jakarta Utara.
Tinjauan ini dilaksanakan guna menemukan model optimal dalam pengelolaan limbah yang dapat disesuaikan dengan kondisi Kota Medan.
“Platfor RDF di Rorotan yang dimiliki oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta ini mampu menangani hingga 2.500 ton limbah per harinya dengan hasil produksi sebesar 875 ton bahan bakar RDF,” ungkap Rico Waas pada Jumat (30/5/2025).
Inovasi dari pembangunan pabrik RDF di Rorotan dapat menurunkan volume sampah sebesar 30 persen yang dibawa ke TPST Bantargejang.
Jakarta saat ini telah mengimplementasikan solusi untuk pengelolaan limbah melalui RDF Plant di Rorotan.
“Tapi apakah ini adalah pilihan terbaik untuk Kota Medan? Kami belum menentukannya. Karena kami masih dalam proses belajar,” ujar Rico Waas.
Rico Waas mengatakan bahwa terdapat kota-kota lain di Indonesia dengan pendekatan pengelolaan limbah yang unik dan beragam.
Dan nanti akan diuji kembali untuk menentukan yang terbaik diterapkan di Medan.
Ini adalah apa yang kami coba pahami saat ini, yaitu proses penanganan limbah dari awal hingga akhir. Kami juga berbagi ilmu sementara melakukannya.
Ini berarti, untuk belajar mengenai masalah limbah, kita tidak perlu pergi ke luar negeri. Faktanya, di dalam negeri ini terdapat berbagai macam pendekatan pengelolaan sampah,” jelasnya.
Rico Waas berharap bahwa tiap area memiliki Bank Sampah. Konsep RDF ini mendorong Rico untuk mengimplementasikannya di Medan.
Yang tersisa adalah tentang situasi di Tempat Pemungutan Suara (TPS)-nya. Ternyata TPS tersebut telah beroperasional dan memiliki peralatan khusus meski dengan kapasitas yang tidak begitu besar.
Inilah yang bisa memberikan inspirasi. Tanpa raga, kali ini adalah kesempatan belajar yang luar biasa mengenai pengolahan masalah sampah,” ucapnya.
Di masa mendatang, tidak ditutup kemungkinan bahwa Medan akan mengamati kota-kota lain yang sudah memiliki metode pengelolaan limbah masing-masing.
Rico ingin mengetahui prosedur pengelolaannya seperti apa yang sedang dijalankan.
“Kita semua akan meninjau dan mengadaptasi apa yang paling efisien untuk diterapkan di Kota Medan,” tegasnya.
(Dyk/)
Baca berita
TRIBUN MEDAN
lainnya di
Google News
Lihat pula berita atau info tambahan di
Facebook
,
Instagram
dan
Twitter
dan
WA Channel
Berita viral lainnya di
Tribun Medan