Bersama Duta Pilah Sampah, Sawahgede Ciptakan Perubahan Lingkungan

Posted on

Pelaksanaan Pilot Project Pengelolaan Sampah di Kelurahan Sawahgede

Pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan kini menjadi fokus utama bagi banyak daerah di Indonesia. Salah satu contoh nyata adalah Kelurahan Sawahgede, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, program replikasi sistem pengelolaan sampah kini sedang dilaksanakan di wilayah ini.

Program Replikasi Sistem Pengolahan Sampah ini merupakan bagian dari Proyek Peningkatan Peran Aktif Masyarakat (PPAM) untuk Pengelolaan Sampah Padat (ISWMP), yang bertujuan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah di kota-kota besar dan regional. Di Kelurahan Sawahgede, kegiatan ini dilaksanakan di empat RW dengan 12 RT sebagai peserta. Setiap RT ditemani oleh Duta Pilah Sampah yang bertugas membantu proses pemilahan dan pengelolaan sampah di tingkat masyarakat.

Peran Penting Duta Pilah Sampah

Duta Pilah Sampah memainkan peran vital dalam program ini. Mereka bertindak sebagai media pembelajaran dan transfer pengetahuan, sekaligus membangun tim melalui kegiatan team building. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab dalam menyosialisasikan pentingnya pengelolaan sampah kepada masyarakat. Duta Pilah Sampah juga terlibat dalam membangun sistem pengelolaan sampah berbasis potensi lokal serta mendampingi warga dalam pemantauan dan merancang rencana keberlanjutan.

Kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah ini diselenggarakan di Kelurahan Sawahgede dan dihadiri oleh Lurah Sawahgede, para kader, Duta Pilah Sampah, serta Tim PPAM Kabupaten Cianjur. Lurah Sawahgede, Dendi Irawan, menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa pihak kelurahan siap mendukung pengelolaan sampah di wilayahnya. Untuk mendukung program ini, pihak kelurahan telah membentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di setiap RW. KSM ini memiliki Surat Keputusan (SK) dari kelurahan dan akan fokus pada penanggulangan sampah di lingkungan masing-masing.

Kesepakatan Hasil Pertemuan

Dalam pertemuan tersebut, beberapa kesepakatan penting dibuat. Duta Pilah Sampah dan peserta lainnya sepakat untuk menyebarkan informasi tentang pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya. Sampah organik akan dijadikan kompos atau digunakan sebagai makanan ternak. Sementara itu, sistem pengelolaan sampah yang diterapkan adalah “kurangi-pilah-olah setempat-kumpul-angkut-olah terpusat”.

Sampah yang bisa didaur ulang atau dimanfaatkan kembali akan dikumpulkan dan dijual ke Bank Sampah Baraya yang sudah beroperasi sebelumnya. Sedangkan sampah residu akan dibuang seperti biasa dan diangkut petugas ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mekarsari.

Dukungan Instansi Terkait

Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada partisipasi masyarakat, tetapi juga membutuhkan dukungan penuh dari instansi terkait. Beberapa lembaga yang terlibat antara lain Kelurahan, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), ARWT, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, serta Dinas Pendidikan. Selain itu, semangat dan kedisiplinan warga dalam mengelola sampah sangat menentukan keberhasilan program ini.

Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah secara mandiri dan berkelanjutan. Program replikasi ini bukan hanya sekadar solusi jangka pendek, tetapi juga langkah strategis menuju lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *