Dampak Kebersihan Kota dan Edukasi Lingkungan yang Mencapai Hati Nur Warga
- account_circle admin
- calendar_month 7 April 2025
- visibility 20
- comment 0 komentar

PALANGKA RAYA, .CO
– Pemko Palangka Raya secara berturut-turut mengimplementasikan sejumlah ide segar untuk merawat kesucian serta melestarikan alamnya. Mereka juga tetap mengejar gelaran Adipura, sebuah tanda bergengsi bagi kotanya yang bersih di tanah air.
Satu contoh konkret dari upaya ini adalah pelaksanaan kegiatan tukar sampah dengan bahan pokok yang digelar setiap hari Kamis di area depan Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangka Raya.
Kepala Bagian Penanganan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangkaraya, Teguh Purnama Jaya, menyebutkan bahwa mengecilkan volumenya sampah adalah masalah besar untuk menjaga prestasi Adipura.
“Sampai sekarang, kapasitas limbah di Tempat Pembuangan Akhir telah menyentuh angka 160 ton setiap harinya. Oleh karena itu, partisipasi publik amat diperlukan, terlebih lagi dalam proses pemilahan sampah di tingkat rumah,” jelasnya pada Senin (7/4/2025).
Dengan acara itu, penduduk bisa bertukar setidaknya 1 kilogram sampah kering berharga seperti botol plastik, karton, serta kaleng dengan bahan pokok yang terjangkau. Barang-barang yang tersedia meliputi minyak goreng, ikan sarden, teh, mi instan, dan garam dengan tarif tukar berkisar antara Rp2.000 hingga Rp17.000. Program ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya mengurangi limbah sejak di dalam rumah.
Wakil Walikota Palangka Raya, Achmad Zaini, dengan tegas menyatakan dukungan sepenuhnya terhadap acara tersebut dan mendorong warga untuk berpartisipasi aktif dalam memilah sampah di lingkungan rumah mereka.
“Harapannya program ini dapat memotivasi masyarakat agar lebih perhatian terhadap penanganan sampah. Selain itu, hal ini merupakan tindakan nyata dalam melindungi lingkungan kita serta sebagai komponen usaha untuk mempertahankan predikat Adipura,” ungkapnya.
Zaini menggarisbawahi bahwa program pertukaran sampah tersebut sesuai dengan Jakstrada (Kebijakan dan Strategi Daerah), yang bertujuan untuk memangkas produksi limbah hingga 30 persen di tingkat sumber pada tahun 2025.
Dengan inovasi semacam itu, Pemerintah Kota Palangka Raya menginginkan untuk tetap menjaga prestisius penghargaan Adipura. Serta pada saat bersamaan menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya perhatian kepada alam sekitar.
“Program pertukaran sampah ini bukan saja meningkatkan kebersihan kota, namun juga bertindak sebagai pendidikan lingkungan yang secara langsung mengatasi keperluan masyarakat,” tuntasnya. (ndo)
Agen kami siap membantu Anda mendapatkan properti idaman Anda!

