Beranda » Blog » Inilah 10 Kebiasaan yang Bisa Memperpendek Umur Kompor Anda, Hindari!

Inilah 10 Kebiasaan yang Bisa Memperpendek Umur Kompor Anda, Hindari!

  • account_circle
  • calendar_month 29 April 2025
  • visibility 14
  • comment 0 komentar



Tiap wanita yang mengurus rumah tangga tentunya banyak menghabiskan waktunya di kitchennya.

Umumnya menyiapkan hidangan kesukaan orang terdearaku.

Tetapi, banyak orang sering melupakan usia kompornya.

Beberapa hal ternyata dapat mempersingkat usia kompor lho.

Kompornya cenderung berumur pendek sebagai perlengkapan rumah tangga akibat pemakaian yang kurang terawati.

Komporsering adalah perangkat yang kerap dipakai dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan yang kurang tepat dapat mempengaruhi durabilitasnya.

Berikut adalah tinjauan menyeluruh untuk Anda.

Jangan biarkan Anda menyesali keterlambatan dalam menyadarinya!


Faktor-faktor yang Memperpendek Usia pada Kompas

Menurut laporan dari Family Handyman, berikut ini adalah sejumlah faktor yang bisa mempersingkat umur kompor Anda.


Tidak membaca buku manual

Oleg Karpynets dari Thumbtack Pro di Quality Appliance Repair San Francisco menyebutkan bahwa tidak membaca buku panduan bisa memicu masalah di kemudian hari.

Betul, belajar dari buku panduan mungkin cukup monoton, namun hal tersebut sungguh bermanfaat untuk menjamin perlengkapan Anda tetap dalam kondisi baik dan berguna.

“Buku panduan bisa mencakup saran spesifik tentang cara membersihkan dan merawat dengan benar,” jelasnya.


Meninggalkan kompor saat memasak

Mungkin Anda berpikir untuk meninggalkan kompor atau dapur ketika sedang memasak, namun setetes minyak yang jatuh juga bisa menimbulkan masalah serius.

Menurut Paul Berry, sang pemilik dari Mr. Appliance of San Antonio—yang merupakan bagian dari grup Neighbourly—tumpahan, percikan api, serta insiden semacam itu bisa menciptakan partikel makanan yang melekat di atas permukaan kompor. Bila dibiarkan begitu saja tanpa pembersihan, kondisi tersebut berpotensi merugikan perangkat dan mengurangi masa pakai komponen si pembakar.


Tidak membersihkannya

Kompor yang tak kunjung menyala mungkin karena tersumbat dan memerlukan pembersihan.

Menurut Berry, apabila pembakar terhambat, hal ini bisa menyebabkan korosi di area tersebut dan dengan demikian berpotensi mengurangi masa pakai kompornya.

Apabila saluran penyumbatan itu tak pernah dibersihkan, maka lubang untuk aliran gas akan menyempit.

“Potensinya dapat menghasilkan pembakaran gas yang kurang optimal serta munculnya titik-titik panas pada panci, sehingga distribusi panas menjadi tidak merata,” terangnya.

Apabila tetap dibiarkan tersumbat, pembakar pada akhirnya mungkin tidak akan dapat bekerja secara optimal lagi.


Menelantarkan sisa-sisa makanan di atas kompornya

Komponen bagian atas kompor dari bahan kaca menjadi favorit banyak orang yang menginginkan desain terkini untuk ruang memasak mereka.

Akan tetapi, apabila biarkan kotorannya mengendap di atas permukaan kompor kaca, hal ini cenderung mempersingkat masa pakai dari kompor tersebut.

“Pada kompornya yang berbahan dasar kaca, yang sudah dipenuhi oleh goresan, bekas luka dari pembakaran, serta noda hitam akibat api sungguh merusak seluruh keindahannya,” ungkap Sarah Brunette, Direktur Merek Molly Maid, suatu perusahaan bernama neighbourly.

Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kebersihan dan perawatan permukaan atas kompor kaca dengan rutin agar dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lama.


Mencuci kompor menggunakan jumlah air berlebihan

“Bagian atas kompor (entah itu yang gas atau listrik) bisa saja mengalami hubungan singkat saat pelanggan menggunakan terlalu banyak air untuk pembersihan,” ungkap Karpynets.

Perlu diperhatikan bahwa kompor gas sebenarnya merupakan perangkat elektrik yang memiliki panel pengendali, switch listrik, serta kabel bertegangan tinggi di bagian bawahnya.

Menumpahkan air di area atas kompor saat pembersihan tidaklah bijaksana.


Memanfaatkan silet untuk membersihkan kompor

Mencopot fragmen yang melekat di atas permukaan kompor menggunakan benda Tajam seperti pisau silet, terutama untuk kompor berbahan kaca, tidak disarankan sebagai cara yang tepat.

Ini malah dapat menghancurkan kompor, akhirnya membuat umurnya menjadi lebih pendek.

Pria berambut cokelat menyarankan untuk memakai spatula yang terbuat dari silikon atau plastik.

“Alat ini luar biasa karena lebih fleksibel serta aman dibandingkan dengan pisau cukur atau barang tajam lainnya yang bisa melukai permukaan kaca,” katanya.


Membersihkan area menggunakan kuas logam

Kotoran yang terbakar mungkin susah untuk dibersihkan, namun menurut Karpynets, memakai sikat kawat bisa menyebabkan permasalahan tambahan pada masa depan.

“Kami sudah mengamati kerusakan pada permukaan kompor akibat dari penanganan berlebihan dengan bahan yang kasar seperti penggosok logam atau sikat kawat,” katanya.

Penggunaan pembersih kimia Lihat Foto Ilustrasi kompor(Unsplash/Callum Hill). Meskipun bahan pembersih kimia tersebut lebih efisien dan pesat, namun penggunaannya kurang disarankan karena bisa berbahaya dan merusak permukaan kompor.

“Sebarkan baking soda secara langsung di atas kompor kemudian gosok menggunakan kain microfiber yang bersih dan basah,” jelas Brunette.

Bagi noda yang bandel, ia merekomendasikan untuk menambahkan sejumlah tetes asam cuka murni pada bubuk gilingan kue.


Mengabaikan tanda-tanda kebocoran gas

Kebocoran gas bukan saja mengurangi masa pakai kompor, namun juga membahayakan keselamatan.

Aroma gas umumnya menandakan adanya gangguan pada kompor gas.

“Meskipun mendeteksi aroma gas secuil ketika mematikan kompor adalah hal biasa, namun bau yang timbul sebelum menyala kompor serta masih tercium di dalam rumah bisa jadi indikasi adanya kebocoran dan situasi berisiko tinggi yang harus cepat diselesaikan,” tambah Berry.


Mencoba memperbaiki kerusakan sendiri

Pada umumnya, perbaikan masalah pada kompor harus dikerjakan oleh ahli yang berkompeten.

“Beberapa kali terjadi bahwa seseorang berusaha memperbaiki peralatan mereka, namun akhirnya mengenali bahwa mereka tak mampu mendeteksi masalahnya,” jelas Berry.

Selain itu, mereka juga gagal menemukan solusi untuk menggabungkannya kembali.

Hal ini pun bisa menimbulkan kerusakan ekstra sehingga pada akhirnya memperbesar biaya untuk proses perbaikannya.

Bagikan
commentKomentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

support_agent Kontak Agen

Agen kami siap membantu Anda mendapatkan properti idaman Anda!

left_panel_open
expand_less
Whatsapp Kami