Bunderan Pemkot Cimahi Kini Beroperasi, Proyek Rp2,2 Miliar Jadi Harapan Atasi Kemacetan

Posted on

Pemkot Cimahi Selesaikan Pembangunan Bunderan Pemkot untuk Mengurangi Kemacetan

Bunderan Pemkot Cimahi kini telah dapat dilalui kendaraan. Proses pembangunan sarana dan prasarana pendukung terus berlangsung agar lebih optimal dalam mengurai kemacetan di kawasan tersebut. Dari pantauan yang dilakukan, seluruh ruas jalan sekitar bunderan sudah dilakukan pengaspalan. Beberapa pekerja masih melakukan pembenahan di area taman, sementara tiang-tiang yang sebelumnya ada di tengah jalan juga sudah dipindahkan.

Di pertigaan Jalan Raden Demang Hardjakusumah (Pemkot Cimahi) – Jalan Jati – Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata (Cihanjuang), terpasang sejumlah traffic cone. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengendara mengambil lajur kendaraan sesuai arah yang dituju.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah, menyampaikan bahwa kini bunderan Pemkot sudah dapat dilalui kendaraan. Ia menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur terus berlanjut.

Proyek pembangunan Bunderan Pemkot Cimahi memakan biaya sekitar Rp2,25 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi Tahun 2025. Berdasarkan data Dinas PUPR Kota Cimahi, panjang jalan baru di kawasan Bundatan Jati mencapai 45 meter dengan lebar 7 meter. Pelebaran Jalan Daeng Ardiwinata hingga 8,5 meter dan Jalan Rd. Demang Hardjakusumah sepanjang 1,5 meter.

Titik tersebut kerap menjadi simpul kemacetan, khususnya saat jam sibuk pagi dan sore hari. Pengaturan arus lalu lintas akan dilakukan oleh Dishub Kota Cimahi.

Di kawasan tersebut juga akan dibangun drainase sepanjang 164 meter dengan dimensi 0,8 meter × 0,8 meter. Selain itu, terdapat pembuatan trotoar dengan pasangan sandsetin sepanjang 258 meter persegi serta desain pulau berbentuk bundaran.

Pemkot Cimahi juga akan melakukan penataan kabel udara dengan pembuatan ducting. Kabel-kabel yang tadinya semrawut melintang di udara akan dipindahkan ke bawah tanah supaya rapi.

Penyempurnaan kawasan tersebut meliputi penambahan ornamen artistik seperti taman, landmark, hingga yang bersifat fungsional seperti pemasangan lampu Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL). Dengan penempatan bundaran di tengah, akan ada lampu APILL juga karena simpangnya cukup unik. Jadi dibutuhkan 2 APILL.

Sebelumnya, Wakil Walikota Cimahi Adhitia Yudisthira menyampaikan bahwa progres pembuatan radius tikung akses jalan menuju Pemkot Cimahi terus berjalan. Ia menyebutkan bahwa hal-hal yang sifatnya prinsip sudah diselesaikan seperti pengerasan-pemadatan jalan.

Nanti dilanjutkan penyempurnaan seperti landmark dengan relief perjalanan sejarah Kota Cimahi, public furniture, area taman dan monumen. Juga akan disimpan meriam InsyaAllah dikasih oleh Arhanud. Penyelesaian penyempurnaan di tahun 2026, termasuk penyediaan anggarannya dibutuhkan sekitar Rp 500 jutaan untuk sampai tuntas.

Adithia menegaskan, pembangunan pelebaran radius tikung tersebut menjadi upaya mengatasi persoalan kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Pengerjaan pembangunan serupa dimungkinkan dapat diterapkan di titik macet lainnya di Kota Cimahi.

Perluasan radius tikung di Cihanjuang ini nanti dapat sebagai contoh kedepan dalam mengatasi masalah macet di titik lain. Masih banyak titik-titik yang perlu intervensi solusi atas masalah kemacetan di Kota Cimahi.

Selain itu, kapasitas jalan tidak sebanding dengan volume kendaraan yang terus meningkat turut menjadi permasalahan lalu lintas bagi Kota Cimahi. Kedepan perlu terobosan transportasi publik massal untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Memang dilema dalam penerapannya untuk di Kota Cimahi sebagai kota perlintasan dan kawasan aglomerasi Bandung Raya. Karena itu, perlu ada kajian dan kolaborasi dengan daerah sekitar mengatasi permasalahan macet.