Erajaya Tanam 10 Hektare Kayu Endemik Jabar di Tahura Bandung

Posted on

Erajaya Group Memperluas Program Konservasi Lingkungan di Taman Hutan Raya Djuanda Dago

Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda di Kota Bandung menjadi salah satu sumber penting bagi kekayaan oksigen dan air bersih di kota ini. Untuk menjaga keberlanjutan lingkungan tersebut, Erajaya Group memperluas program konservasi lingkungan “Wana Erajaya” ke kawasan Tahura. Langkah ini merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Program konservasi yang telah berjalan sejak 2018 di Rumpin, Kabupaten Bogor, telah memberikan dampak positif baik secara lingkungan maupun ekonomi. Selama periode tersebut, program ini berhasil menghasilkan oksigen sebesar 1,833 Ton O2 dan menyerap karbon dioksida sebanyak 16,385 Ton CO2 per tahun. Selain itu, program ini juga memberdayakan masyarakat lokal melalui pengembangan budidaya madu dan sereh wangi dengan skema wana tani berkelanjutan.

Erajaya Group kini memperluas inisiatif ini ke kawasan Tahura Ir. H. Djuanda. Kerja sama ini telah melalui proses komunikasi dan perencanaan selama satu tahun terakhir. Area Blok Lindung Tahura seluas 10 hektare akan menjadi fokus utama program konservasi hingga tahun 2027.

Komitmen Erajaya dalam Pelestarian Lingkungan

Wakil Direktur Utama Erajaya Group, Hasan Aula, menyampaikan bahwa tujuan dari program Wana Erajaya adalah untuk memberikan kontribusi nyata terhadap pelestarian lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan konservasi. Kolaborasi dengan Tahura Djuanda dianggap sebagai langkah penting dalam perjalanan perusahaan.

Selain melanjutkan program konservasi, Erajaya Group juga berencana mengembangkan persemaian bibit tanaman di kawasan ini. Persemaian tersebut akan mendukung berbagai program rehabilitasi, konservasi, dan inisiatif lingkungan lainnya. Salah satu tahap awal dari kolaborasi ini adalah penanaman pohon seluas 10 hektare dengan sistem “tambal sulam”. UPTD Tahura juga akan mempersiapkan persemaian tanaman yang target cakupannya mencapai 20 hingga 30 hektare. Jenis tanaman yang ditanam akan berupa kayu-kayuan endemik Jawa Barat, khususnya koleksi Blok Arang.

Peran Penting Kolaborasi Lintas Sektor

Erajaya Group sebagai pemimpin industri ritel nasional terus menunjukkan komitmennya terhadap prinsip ESG. Pilar konservasi lingkungan menjadi bagian utama dari strategi keberlanjutan perusahaan. Inisiatif ini sejalan dengan agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Erajaya juga membuka kesempatan untuk kolaborasi dan konservasi lainnya sebagai bentuk komitmen perusahaan riset teknologi tersebut untuk kawasan hutan di Indonesia. Jimmy Perangin Angin, Group of Chief HC, GA, Litigation, & CSR Erajaya, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan awal dari eksplorasi potensi konservasi lebih lanjut di Tahura. Ia juga menekankan pentingnya kontribusi terhadap perekonomian warga sekitar seperti yang dilakukan di Rumpin Bogor.

Apresiasi dari UPTD Tahura

Kepala UPTD Tahura Ir. H. Djuanda, Lutfi Erizka, menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi Erajaya dalam pengembangan kawasan hutan di Tahura Bandung. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga keberlangsungan kawasan konservasi.

“Kami tidak bisa berdiri sendiri. Kolaborasi seperti ini sangat kami perlukan untuk menjaga agar Tahura tetap lestari dan tidak rusak. Tahura telah menjadi sumber oksigen dan mata air bagi dua daerah yakni Bandung Barat dan Kota Bandung,” ujarnya.

Kolaborasi antara Erajaya Group dan UPTD Tahura Ir. H. Djuanda menjadi contoh yang baik dalam pengembangan kawasan hutan di Indonesia yang kian hari menghadapi krisis lahan. Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan dan generasi mendatang.