Investasi Lebih Dari Rp100 Miliar, Perumda Tirta Mangutama Olah Air Laut Jadi Air Minum

Posted on

Percepatan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di Badung Selatan

Pemerintah Kabupaten Badung menunjukkan komitmennya untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya dalam hal ketersediaan air bersih. Langkah strategis ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian kerjasama antara Perumda Tirta Mangutama dengan PT. Pipa Ticini Bali. Proyek ini dilaksanakan dalam skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) model Build-Transfer-Operate (BTO), dan dilakukan di Ruang Rapat Perumda Air Minum Tirta Mangutama, Jl. Raya Kapal, Mengwi.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa menyampaikan bahwa proyek ini merupakan langkah konkret dalam memenuhi pelayanan dasar sekaligus mendukung keberlanjutan pariwisata. Keberadaan jaringan baru diharapkan dapat memperkuat suplai air ke kawasan yang paling padat dan kritis.

“Saya hadir dan menyaksikan langsung penandatanganan kerjasama antara Tirta Mangutama dengan PT. Pipa Ticini Bali. Ini merupakan langkah awal dari upaya PDAM dalam pemenuhan kebutuhan air di Badung Selatan,” ujarnya. Ia juga menjelaskan bahwa penandatanganan kerjasama ini akan menjadi awal dari pemasangan jaringan perpipaan dari Estuary Dam hingga ke Nusa Dua.

Dengan adanya jaringan khusus di bawah laut menuju Nusa Dua, suplai air ke wilayah Badung Selatan diharapkan semakin bertambah. Hal ini akan membantu memenuhi kebutuhan air masyarakat setempat selama lima tahun ke depan.

Diversifikasi Sumber Air sebagai Solusi Jangka Panjang

Adi Arnawa menekankan pentingnya diversifikasi sumber air, mengingat Kabupaten Badung sebagai pusat pariwisata internasional di Bali menghadapi tantangan serius terkait keterbatasan air permukaan dan peningkatan kebutuhan air bersih seiring pesatnya pembangunan. Salah satu solusi yang dipandang strategis adalah desalinasi atau pengolahan air laut menjadi air minum.

“Saat ini kita masih memanfaatkan air permukaan, namun ketersediaannya sangat terbatas. Oleh karena itu, saya minta dilakukan diversifikasi dengan memanfaatkan air laut agar ke depan kita tidak lagi kewalahan dalam memenuhi kebutuhan air,” tegasnya.

Teknologi desalinasi yang umum diterapkan adalah Reverse Osmosis (RO), yang relatif efisien untuk skala besar dan dapat menghasilkan air dengan standar kualitas WHO. Skema ini juga membuka peluang penerapan cross-subsidy: air permukaan tetap didistribusikan ke rumah tangga dengan tarif terjangkau, sementara air desalinasi diprioritaskan untuk kebutuhan industri pariwisata.

Dengan biaya pengolahan sekitar Rp30 ribu/meter kubik, desalinasi lebih mahal dibandingkan sumber air permukaan. Namun, jika difokuskan untuk sektor komersial seperti hotel, bandara, dan restoran, beban tarif tidak akan memberatkan masyarakat. Meski prosesnya lebih mahal, ketersediaan air laut tidak terbatas. Lebih baik berinvestasi sedikit lebih mahal daripada nantinya kekurangan air.

Proyek Strategis dengan Nilai Besar

Proyek ini bernilai Rp108,84 miliar yang terdiri atas biaya pembangunan (Capex) dan biaya operasional. Seluruh pendanaan ditanggung oleh PT. Pipa Ticini Bali tanpa membebani APBD. Sebagai kompensasi, perusahaan akan memperoleh pengembalian investasi melalui tarif jasa distribusi air minum.

Target pengembalian investasi ditetapkan selama dua tahun, dengan proyeksi distribusi mencapai 21,77 juta meter kubik. Seluruh aset yang dibangun akan dialihkan ke Perumda setelah masa transfer, sementara operasional tetap dikelola PT. Pipa Ticini Bali hingga pengembalian modal selesai.

Standar pelayanan yang disepakati dalam perjanjian mencakup distribusi air 24 jam, pemeliharaan jaringan secara rutin, serta kewajiban menindaklanjuti pengaduan pelanggan maksimal dalam waktu 1×24 jam.

Persiapan dan Jadwal Pelaksanaan

Groundbreaking proyek dijadwalkan pada tanggal 11 September 2025 di Bendungan Estuari. Masa konstruksi ditargetkan enam bulan, dengan harapan dapat dipercepat menjadi empat bulan. Sambil menunggu penyelesaian jaringan utama, Perumda telah menyiapkan pompa tambahan dan panel pendukung untuk memastikan distribusi tetap berjalan.

Beberapa pihak hadir dalam acara ini, termasuk perwakilan BPKP Provinsi Bali, perwakilan Kejaksaan Negeri, Sekda Ida Bagus Surya Suamba sekaligus sebagai Dewan Pengawas PDAM Tirta Mangutama, serta jajaran Dewan Direksi Perumda Tirta Mangutama.