Jabar Siap Rambah 5 Tol Baru 2026: Getaci hingga Lembang, Warga Beri Sambutan Meriah!

Posted on


RUBLIK DEPOK

– Jawa Barat akan memasuki fase baru pembangunan infrastruktur besar-besaran pada tahun 2026. Di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi, lima proyek jalan tol baru siap digarap sebagai solusi atas kemacetan kronis dan rendahnya konektivitas antardaerah yang selama ini menjadi keluhan utama warga.

Dengan total panjang ratusan kilometer, kelima tol ini menyasar kawasan-kawasan padat dan jalur wisata utama. Selain mempercepat waktu tempuh, proyek ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja baru, hingga menciptakan pusat-pusat pertumbuhan baru di luar kota besar.

Fokus Pemerintah Provinsi: Konektivitas dan Efisiensi Transportasi

Pembangunan tol-tol baru ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat dalam menata ulang sistem transportasi darat. Wilayah seperti Bandung, Sukabumi, Cianjur, Puncak, Lembang, dan Ciamis akan mendapatkan akses transportasi baru yang lebih cepat dan efisien.

Selain itu, berbagai studi kelayakan dan analisis dampak lingkungan sudah mulai dilakukan sejak awal 2025 agar seluruh proyek dapat berjalan tanpa hambatan berarti.

1. Tol Dalam Kota Bandung: Solusi Padatnya Lalu Lintas Perkotaan

Jalur ini akan menghubungkan titik-titik penting seperti Jalan Dr. Djunjunan (Pasteur), Jalan PHH Mustofa (Suci), hingga Rumah Sakit Ujungberung. Jalur utamanya akan berakhir di KM 149 Gede Bage, dengan cabang tol tambahan menuju Cileunyi.

Tol ini diharapkan bisa mengurangi tekanan lalu lintas di pusat kota Bandung yang selama ini terkenal padat, khususnya saat jam sibuk dan musim liburan.

Dalam rencana desain awal, tol ini akan dilengkapi dengan sistem manajemen lalu lintas berbasis teknologi digital dan akses keluar-masuk yang terhubung langsung ke sentra komersial dan pemukiman.

2. Tol Sukabumi–Cianjur–Padalarang: Mempercepat Perjalanan di Selatan Jabar

Tol sepanjang lebih dari 60 kilometer ini akan menyatukan tiga kabupaten penting di selatan Jawa Barat, yaitu Sukabumi, Cianjur, dan Padalarang. Selama ini, ketiganya hanya dihubungkan jalan nasional dua lajur yang rawan macet, longsor, dan kecelakaan.

Dengan kehadiran tol ini, waktu tempuh yang sebelumnya bisa mencapai 3–4 jam diprediksi akan terpangkas menjadi hanya sekitar 1 jam. Hal ini membuka peluang baru bagi pengembangan kawasan ekonomi baru dan investasi properti di daerah sekitar.

3. Tol Puncak: Akses Wisata Cepat dan Bebas Macet

Jalur wisata Puncak yang selalu padat kini akan memiliki alternatif baru. Tol Puncak yang membentang sepanjang 51,8 kilometer akan melintasi wilayah Caringin, Megamendung, Cisarua, hingga Cianjur.

Desain awal tol ini juga mempertimbangkan kebutuhan wisata, dengan rencana membangun rest area tematik, area pandang (viewpoint), dan konektivitas dengan destinasi wisata alam setempat. Harapannya, tidak hanya mengurai kemacetan, tetapi juga menghidupkan kembali industri pariwisata pascapandemi.

4. Tol Pasteur–Lembang: Jalur Cepat ke Kawasan Dingin Favorit

Bagi warga Bandung dan Jakarta, Lembang adalah destinasi favorit untuk berakhir pekan. Namun, akses ke sana sering kali tersendat akibat kemacetan di Pasteur hingga Setiabudi.

Tol baru ini akan menjadi solusi. Dibangun dari Gerbang Tol Pasteur langsung menuju kawasan Lembang, proyek ini menghindari jalur Dr. Djunjunan yang selama ini menjadi titik macet utama. Jalur ini juga akan mendukung pengembangan kawasan pendidikan, wisata, dan industri kreatif yang tumbuh pesat di daerah utara Bandung.

5. Tol Getaci (Gedebage–Tasikmalaya–Ciamis): Proyek Ambisius di Wilayah Timur

Tol Getaci merupakan proyek paling panjang dan ambisius. Tol ini menghubungkan Gedebage (Bandung) dengan Ciamis melalui Garut dan Tasikmalaya, dua kabupaten dengan potensi besar namun selama ini terhambat akses transportasi.

Tol ini dibagi dalam dua seksi utama:


  • Seksi 1

    : Gedebage – Garut Utara (45,2 km)


  • Seksi 2

    : Garut Utara – Tasikmalaya – Ciamis (50,32 km)

Pemerintah menargetkan pembebasan lahan selesai akhir 2025 agar konstruksi dapat dimulai pada awal 2026. Khusus di Kabupaten Bandung, tol ini melewati 28 desa di enam kecamatan. Sosialisasi dan pendampingan warga terdampak terus dilakukan.

Jika rampung, Getaci akan menjadi urat nadi transportasi kawasan Priangan Timur, membuka akses langsung dari pusat provinsi ke daerah-daerah yang sebelumnya terpencil secara infrastruktur.

Multiplier Effect: Dari Transportasi Menuju Ekonomi Daerah

Selain efisiensi transportasi, pembangunan lima ruas tol baru ini akan membawa efek ganda (multiplier effect) bagi ekonomi lokal. Pertumbuhan sektor logistik, perumahan, pariwisata, dan perdagangan diprediksi meningkat pesat seiring dengan perbaikan akses.

Pembangunan kawasan industri dan sentra ekonomi baru juga akan diarahkan di sepanjang koridor tol. Pemerintah provinsi menyatakan komitmennya untuk memastikan agar pembangunan ini tidak hanya menguntungkan investor, tetapi juga memberi dampak langsung bagi masyarakat sekitar.

Komitmen pada Pembangunan Berkelanjutan

Seluruh proyek tol ini dirancang dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan. Gubernur Dedi Mulyadi menginstruksikan agar seluruh pembangunan memenuhi standar lingkungan hidup, meminimalkan deforestasi, serta memperhatikan konservasi air dan tanah.

Sebagian tol juga akan dilengkapi jalur hijau dan fasilitas pendukung kendaraan listrik, menyesuaikan tren transportasi ramah lingkungan di masa mendatang.

Penutup: Masa Depan Infrastruktur Jawa Barat

Jika semua berjalan sesuai rencana, Jawa Barat akan memiliki sistem jalan tol yang lebih terintegrasi dan efisien mulai 2026 ke depan. Pembangunan lima tol baru ini menjadi tonggak penting menuju provinsi yang lebih terhubung, produktif, dan kompetitif di tingkat nasional.

Masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan proyek ini, mendukung proses sosialiasi dan pembebasan lahan dengan bijak, serta memanfaatkan peluang ekonomi yang tercipta seiring proyek berjalan.

Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan swasta, transformasi besar Jawa Barat bukan lagi sekadar rencana—tapi kenyataan yang akan segera hadir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *