Bukan setiap orang menganggap penting untuk menyapu lantai rumah mereka sebelum beristirahat.
Tetapi, bagi beberapa orang, gagasan untuk bersantai di sofà sambil mencuci menumpuk atau lantai kotor kelihatan hampir tidak mungkin.
Barulah mereka merasa aman setelah segalanya tertata dengan rapi, bersih, dan teratur.
Apabila Anda masuk ke dalam kelompok tersebut, mungkin pernah berpikir: “Mengapa aku begini?”
Psikologi menyediakan pemahamannya. Di balik tindakan itu, biasanya terdapat sifat-sifat pribadi yang lebih mendalam.
Menurut laporan dari Geediting pada 21 Mei (Rabu), ada delapan jenis kepribadian potensial yang mungkin Anda miliki apabila Anda hanya merasa tenang setelah mencapai rumah dengan kondisi sempurna:
1. Perfeksionis Alami
Kemungkinan besar Anda mempunyai sifat perfeksionis—ketertarikan yang kuat untuk membuat semuanya mencapai tingkat kualitas tertentu.
Perfeksionis akan merasa tidak nyaman apabila masih terdapat hal-hal yang belum “sempurna”.
Kebersihan, keteraturan, dan ketenangan menghindarkan mereka dari gangguan mental, sebab suasana di sekitar mereka menjadi cerminan kondisi dalam diri.
Untuk orang yang mementingkan kesempurnaan, kebersihan rumah merupakan simbol dari pengendalian diri dan keteraturan dalam kehidupan mereka.
2. Sang Pengatur Lingkungan
Kemungkinan besar Anda adalah orang dengan sifat yang sangat sensitif terhadap suasana di sekelilingnya.
Psikologi mengenal hal ini sebagai high sensory processing sensitivity.
Seseorang dengan karakteristik tersebut cenderung teralihkan perhatiannya atau merasakan tekanan akibat stimulasi visuel seperti benda-benda yang berserakan, kotoran, ataupun ketidakteraturan.
Area yang bersih dan sunyi menyediakan jernihan pikiran serta konsentrasi yang diperlukan agar mereka bisa merasakan ketenangan.
3. Jenis Conscientious (Bertanggung jawab sekali)
Pada kerangka konsep kelima faktor besar kepribadian, individu yang mendapatkan nilai tinggi pada aspek kedisiplinan—atau kebijaksanaan—umumnya sangat tertib, rapi, serta berupaya keras untuk menyelesaikan kewajiban mereka sebelum dapat menghabiskan waktu senggang.
Untuk Anda, membersihkan rumah tidak hanya merupakan sebuah pekerjaan, tetapi juga suatu kewajiban yang perlu dijalankan sebelumnya supaya bisa merasakan hak untuk beristirahat dengan tenang.
4. Penjelajah Kendali Di tengah Keonaran
Apabila Anda merasakan banyak ketidakstabilan dalam kehidupan atau terjebak pada kondisi yang tak dapat diatur, memelihara kerapihan dan kesucian tempat tinggal mungkin jadi metode untuk mendapatkan kembali perasaan dominasi atas suasana tersebut.
Ini merupakan tanggapan psikologis yang lazim: apabila kehidupan diluar terlihat berantakan, kita mengatur ulang rapi suasana di lingkungan personal kita.
Anda merasa tenang karena Anda memegang kendali di satu tempat: rumah Anda.
5. Orang yang Terorganisir dengan Baik dan Fokus pada Tahapan Proses
Sebagian orang merasakan kedamaian di perjalanannya, bukannya hanya pada tujuan akhirnya.
Membersihkan rumah untuk Anda mungkin lebih dari sebuah tugas; itu menjadi suatu bentuk ritus yang memberikan arti dan kerangka waktu pada setiap harinya.
Kamu cenderung merencanakan setiap detail dan mengikuti jadwal tetap, seperti membersihkan ruangan sebelum tidur.
6. Pejuang Kerja yang Kesulitan Menghentikan Produktivitas
Terdapat jenis karakteristik pribadi yang senantiasa berpikir untuk selalu melakukan sesuatu yang bermanfaat.
Bisa jadi Anda akan merasa bersalah bila menghabiskan waktu untuk relaksasi sementara masih ada tugas rumah yang belum terselesaikan.
Hal ini mungkin berasal dari nilai-nilai ketekunan dalam budaya, cara mendidik anak-anak, atau harapan yang kita tetapkan untuk diri sendiri.
Baru bisa merasa tenang kalau udah “sukses” ngerjain hal yang konkret dan keliatan kayak membersihkan rumah.
7. Pencari Keamanan Emosional
Untuk beberapa orang, kebersihan di dalam rumah menciptakan perasaan aman.
Mereka bisa jadi besar di lingkungan yang tak menentu, dipenuhi perselisihan, atau kacau, sehingga mereka menyamakan rapi dengan ketenangan.
Rumah yang rapi membuat Anda merasa tenang sebab hal ini tanpa disadari mengirimkan pesan bahwa Anda berada dalam kondisi aman, tertib, dan bebas dari ancaman.
8. Jenis Kemampuan Menyimpati dan Menghargai oranglain
Apabila Anda menetap bersama keluarga, pasangan, atau rekan kos, hasrat untuk menyulam kawasan hunian sebelum beristirahat mungkin timbul dari rasa simpati.
Ingin membuat atmosfer yang menggembirakan untuk setiap orang.
Meskipun Anda mungkin dapat bersantai dengan mudah, Anda merasa gelisah apabila orang lain terpaksa berada dalam situasi yang kacau.
Hal ini mengindikasikan bahwa Anda sungguh-sungguh memperhatikan kesejahteraan orang di sekitar Anda.
Kapan Kebiasaan Ini Mulai Berbahaya?
Mempunyai cenderung seperti itu belum tentu jelek.
Bahkan, mungkin menjadi kekuatan—menunjukkan rasa bertanggung jawab, ketelitian, serta keprihatinan.
Akan tetapi, apabila Anda merasa sangat khawatir, jadi kesal saat rumah tampak berantakan, atau susah tidur akibat terpikir oleh pakaian kotor yang menumpuk, hal tersebut dapat menjadi indikasi bahwa rutinitas ini sudah mulai mendominasi keseimbangan emosi Anda.
Sudahkah Anda memikirkan hal ini: Apakah motivasi Anda untuk membersihkan adalah keinginan pribadi, ataukah rasa takut akan rasa bersalah apabila tidak melakukannya?
Bisakah kamu menghadapi sejumlah kekurangan dengan tetap merasa masih memegang kendali?
Ringkasan: Kesopanan Merupakan Pantulan Karakter
Apabila Anda tak dapat merelakannya hingga rumah sepenuhnya rapi dan bersih, hal tersebut kemungkinan besar bukan hanya soal pilihan personal melainkan refleksi karakter diri Anda.
Mungkin Anda seorang perfeksionis, teratur, simpatetik, atau sekadar membutuhkan perasaan kendali dalam kehidupan yang selalu sibuk ini.
Yang terpenting, Anda tidak sendiri.
Banyak orang mengalami perasaan serupa.
Apabila kesucian memberikan Anda perasaan ketenangan dan harmoni, itu bukanlah hal yang buruk.
Pentingnya, pastikan tidak ada tekanan dalam mencapai rumah yang sempurna sehingga merugikan kesejahteraan mental diri Anda.
Rapi itu bagus. Tetapi beristirahat pun diperlukan.
***