,
JAKARTA — Kepala Dinas Perhubungan Jakarta, Syafrin Liputo, mengaku bahwa masih terdapat beberapa kendala berkaitan dengan disiplin antrian di berbagai lokasi pelayanan TransJabodetabek, terutama di wilayah Bogor.
Menurut Syafrin, ini terjadi karena banyak warga yang khawatir tempat duduk di bus Trans Jabodetabek sudah penuh.
“Beberapa penduduk belum disiplin dalam mengantri, karena khawatir bus akan penuh dan tempat duduk pun terisi semua. Oleh sebab itu, perilaku menyelinap masuk tetap ada,” ungkap Syafrin saat berada di Jakarta Pusat pada hari Jumat, 20 Juni 2025.
Syafrin mengatakan bahwa antrian di Vida Bekasi umumnya lebih teratur berkat bantuan armada ekstra.
” Begitu juga dengan Bogor, kami selalu melakukan penilaian,” katanya.
Sebelumnya, Dishub Jakarta telah mengajukan penambahan dana untuk subsidi layanan transportasi umum.
Public Service Obligation
/PSO senilai antara Rp300 miliar sampai dengan Rp400 miliar akan dimasukkan ke dalam APBD Perubahan Tahun 2025.
Dana tambahan tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya TransJakarta serta TransJabodeTabek, meliputi ekspansi jalur baru dan pengenaan jumlah kendaraan.
“Akan ada tambahan dana sebesar antara Rp300 miliar hingga Rp400 miliar. Dana tersebut akan digunakan sebagian untuk proyek Trans Jabodetabek dan sisanya untuk memenuhi keperluan pelayanan di dalam kota,” jelas Syafrin.
Menurut Syafrin, permintaan PSO timbul lantaran bertambahnya jumlah rute dan antusiasme publik yang besar terhadap jasa transportasi umum.
Berdasarkan keterangan Syafrin, Pemerintah Provinsi Jakarta bertujuan membuka sebanyak 10 rute baru untuk Trans Jabodetabek pada tahun ini.
Rute-rute terbaru yang telah mulai beroperasi antara lain adalah Alam Sutera–Blok M, PIK 2–Blok M, Bogor–Blok M, Sawangan–Lebak Bulus, serta Vida Bekasi–Cawang.