Komitmen KAI Daop 4 dalam Mewujudkan Transportasi yang Inklusif dan Ramah
Sebagai salah satu moda transportasi massal yang paling banyak digunakan, kereta api memiliki peran penting dalam menghubungkan berbagai kalangan masyarakat. Oleh karena itu, penyedia layanan transportasi seperti KAI Daop 4 Semarang terus berupaya untuk menjamin pengalaman perjalanan yang setara dan nyaman bagi semua pelanggan. Dalam upaya tersebut, inklusivitas menjadi salah satu pilar utama yang diterapkan.
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, menjelaskan bahwa transportasi publik tidak hanya berfungsi sebagai sarana mobilitas, tetapi juga sebagai ruang sosial yang harus ramah terhadap keberagaman. Hal ini membuat setiap kebijakan dan layanan yang diberikan dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan berbagai kelompok masyarakat.
“Transportasi publik adalah ruang bersama yang perlu memberikan kenyamanan bagi semua orang. KAI Daop 4 Semarang berkomitmen menciptakan lingkungan perjalanan yang ramah bagi setiap kalangan, mulai dari anak-anak hingga lansia, termasuk kelompok rentan dan disabilitas,” ujar Franoto.
Untuk mewujudkan konsep tersebut, KAI Daop 4 menyediakan berbagai fasilitas yang ramah inklusi. Contohnya adalah ruang laktasi bagi ibu menyusui, mushola di berbagai stasiun, toilet ramah difabel, serta ruang tunggu khusus untuk pelanggan prioritas seperti lansia dan ibu hamil. Selain itu, ada juga fasilitas khusus untuk pelanggan disabilitas, sehingga mereka dapat melakukan perjalanan dengan lebih mudah dan mandiri.
Salah satu bentuk nyata dari prinsip inklusif adalah kebijakan kawasan bebas rokok di seluruh kereta api. Merokok di ruang bersama dapat mengurangi kenyamanan dan membahayakan kesehatan penumpang lain, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang penyakit pernapasan. Oleh karena itu, KAI Daop 4 menegaskan komitmennya untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan semua penumpang.
Kebijakan bebas asap rokok bukan hanya sekadar aturan, tetapi juga merupakan upaya melindungi hak setiap individu untuk menikmati perjalanan dengan aman. Dengan menerapkan kebijakan ini, KAI tidak hanya menjaga kenyamanan pelanggan, tetapi juga mendukung agenda kesehatan publik nasional maupun global. Hal ini sejalan dengan rekomendasi lembaga kesehatan internasional yang menekankan pentingnya ruang publik bebas asap rokok.
Selain itu, KAI Daop 4 juga terus memperkuat layanan digital. Aplikasi KAI Access hadir dengan fitur-fitur yang memudahkan pelanggan dalam melakukan pemesanan tiket, perubahan jadwal, hingga akses informasi perjalanan. Pengembangan digitalisasi ini menjadi bagian dari inklusivitas di era modern, yang menjamin kemudahan akses layanan bagi seluruh kalangan.
Franoto menambahkan bahwa prinsip inklusivitas dalam transportasi umum juga mencerminkan komitmen global. Prinsip aksesibilitas dan keadilan dalam mobilitas menjadi bagian dari Sustainable Development Goals (SDGs) poin 10 tentang pengurangan ketimpangan serta poin 11 tentang kota dan komunitas berkelanjutan.
“Kami percaya bahwa inklusivitas bukan hanya kewajiban moral, melainkan juga standar internasional yang perlu diterapkan. Dengan menyesuaikan layanan pada regulasi nasional sekaligus kebijakan global, KAI ingin menjadikan kereta api sebagai moda transportasi yang semakin ramah, setara, dan relevan dengan kebutuhan masyarakat modern,” jelas Franoto.
Dengan konsistensi dalam menerapkan layanan inklusif, KAI berharap kereta api tetap menjadi moda transportasi pilihan utama masyarakat. Kereta api bukan hanya sarana untuk mencapai tujuan perjalanan, tetapi juga simbol keterhubungan dan kebersamaan antarindividu dari latar belakang yang berbeda.
“KAI Daop 4 mengajak seluruh pelanggan untuk bersama-sama menjaga kenyamanan dan ketertiban selama perjalanan. Dengan saling menghargai dan mematuhi aturan, kita dapat mewujudkan transportasi publik yang benar-benar inklusif, sehat, dan menyenangkan bagi semua,” tutup Franoto.