Kalangan Jambi-
Penerapan gorden dalam ruangan tidur tak hanya bertujuan aesthetic saja. Gorden tersebut memiliki berbagai fungsi seperti menjaga kerahasiaan, memfilter masuknya sinar terik Matahari, serta sebagai unsur hiasan. Akan tetapi, sebenarnya apakah dibutuhkannya jenis gorden yang tembus pandang ini?
Jenis tirai ini dilengkapi dengan lapisan spesial yang bisa memblokir semua sinar, berlainan dari tirai standar yang kebanyakan lebih ringan. Ini sangat berguna untuk orang-orang yang terganggu oleh pencahayaan alami seperti sinar mentari pagi, penerangan jalanan, atau bahkan cahaya rembulan—terlebih lagi bagi para petugas shift malam yang perlu istirahat saat matahari bersinar.
Lee Trethewey, ahli desain interior dari Sustainable Furniture, mengatakan bahwa tidak setiap individu perlu menggunakan tirai anti-tembus pandang. Sebab ada juga beberapa orang yang masih dapat tertidur dengan tenang meski sinar matahari tak dihalangi sama sekali. Akan tetapi, untuk mereka yang peka terhadap cahaya atau punya jadwal tidur unik, jenis tirai tersebut mampu meningkatkan secara signifikan mutunya saat beristirahat.
Di samping itu, Thomas Høegh Reisenhus, konselor tidur dari TEMPUR, menyatakan bahwa kondisi tidur yang sempurna haruslah sangat redup agar bisa memicu produksi melatonin, yaitu hormon pengendali siklus tidur. Karena alasan ini, menggunakan tirai anti-cahaya menjadi pilihan terbaik dalam membentuk lingkungan istirahat yang ideal.
Chloe Dacosta, Manajer Desain di Gorden 2go dan Tirai 2go, menyebutkan pula bahwa tirai tersebut mampu meminimalisir kebisingan dari lingkungan eksternal berkat bahan yang lebih padat, sekaligus melindungi kerahasiaan dalam ruangan dari pengintip luar.
Oleh karena itu, menggunakan tirai anti silau di kamar tidur harus disesuaikan dengan keperluan individu, tingkat pencahayaan dalam ruangan, dan juga rutinitas tidur setiap orang.