Kemenhub dan Gubernur Kalsel Bahas Perpanjangan Bandara Syamsudin Noor

Posted on

Perpanjangan Landasan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin

Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhidin, melakukan pertemuan dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubdara Kemenhub) untuk membahas rencana perpanjangan landasan pacu (runway) Bandara Internasional Syamsudin Noor di Banjarmasin, Banjarbaru. Pertemuan ini bertujuan untuk memastikan pengembangan infrastruktur bandara sesuai dengan kebutuhan masa depan.

Dalam pertemuan tersebut, Muhidin menjelaskan bahwa pihaknya sedang fokus pada permasalahan terkait perpanjangan runway di wilayah Kalsel. Ia juga menyampaikan rencana pengembangan Bandara Gusti Syamsir Alam Kotabaru kepada pimpinan dan jajaran Ditjen Hubdara Kemenhub. Hal ini dilakukan dalam rangka mempercepat proses pembangunan dan peningkatan kapasitas bandara.

Bandara Syamsudin Noor kembali mendapatkan status sebagai bandara internasional, yang berarti fasilitasnya harus ditingkatkan termasuk panjang dan lebar landasan pacu. Saat ini, landasan memiliki ukuran 2.500 meter x 45 meter. Berdasarkan Master Plan Bandara (KP 2033 Tahun 2018), rencananya akan ditambah sepanjang 500 meter dengan estimasi biaya sebesar Rp356 miliar.

Dengan penambahan landasan sepanjang 500 meter, maka total panjang landasan pacu akan mencapai 3.000 meter. Hal ini akan memungkinkan pesawat besar seperti Boeing 777 dan Airbus A380 untuk mendarat dan lepas landas. Sebelumnya, bandara hanya mampu melayani pesawat jenis Airbus A330-300 yang membutuhkan standar landasan pacu minimal 2.500 meter.

Selain itu, Muhidin juga menyampaikan rencana penerbangan rute Banjarmasin ke Malaysia melalui Bandara Syamsudin Noor pada November 2025, serta penerbangan langsung ke Makkah, Arab Saudi. Rencana ini menunjukkan semakin meningkatnya peran bandara sebagai pintu masuk internasional.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalsel, M Fitri Hernadi, menjelaskan bahwa kendala pendanaan perpanjangan runway akan disesuaikan dengan prospek perkembangan jumlah penumpang. Salah satu strateginya adalah dengan meningkatkan kemampuan menahan beban pesawat melalui pengerasan landasan menggunakan Pavement Classification Number Runway (PCN Runway).

Fitri mengatakan bahwa saat penerbangan internasional semakin ramai, semakin banyak maskapai yang meramaikan Bandara Syamsudin Noor. Hal ini membuat bandara lebih layak untuk dilakukan perpanjangan runway karena telah memenuhi prospek dan persyaratan dari Kemenhub untuk mendapatkan dana pembangunan.

Beberapa maskapai telah menyampaikan rencana penerbangan baru. Misalnya, AirAsia akan membuka rute Banjarmasin-Malaysia pada 22 September 2025, lebih awal dari rencana awalnya. Garuda Indonesia juga akan melakukan dua kali penerbangan per minggu ke Jeddah dengan Technical Landing di Hyderabad, India, menggunakan pesawat berkapasitas 365 penumpang.

Sementara itu, Lucky Air sedang bersiap untuk melayani penerbangan dari dan ke Syamsudin Noor menuju China (Guangzhou). Rencananya, penerbangan ini akan dimulai pada Oktober atau November 2025.

Dengan adanya penerbangan internasional, evaluasi 24 bulan sebagaimana Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor 30 Tahun 2025 tidak perlu dilakukan lagi. Status internasional Bandara Syamsudin Noor akan tetap terjaga.

Bandara Internasional Syamsudin Noor memiliki trafik penumpang sekitar 3,5 juta per tahun dengan fasilitas terminal yang semakin lengkap. Kapasitasnya mampu melayani hingga 7-9 juta penumpang per tahun. Untuk memenuhi syarat penganggaran perpanjangan landasan pacu, jumlah penumpang harus mencapai 5 juta per tahun. Oleh karena itu, diperlukan rencana aksi untuk meningkatkan kunjungan dan lalu lintas penumpang baik domestik maupun internasional.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *