Lihat Kondisi Rumah Dp 0 Rupiah Peninggalan Anies: Memilukan, Lift Sering Mati, Air PAM Keruh dan Bau Iritasi

Posted on

Masalah yang Menghantui Hunian DP 0 Rupiah di Jakarta Timur

Hunian DP 0 rupiah yang dibangun pada era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah berjalan selama lima tahun. Namun, banyak penghuni masih kesulitan dalam menempati rumah tersebut karena kondisi yang tidak memadai. Proyek ini awalnya diharapkan bisa menjadi solusi bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah untuk memiliki tempat tinggal yang layak.

Banyak fasilitas yang sebelumnya baik kini mengalami penurunan kualitas. Penghuni mengeluh bahwa tidak ada perawatan yang dilakukan oleh pihak pengelola. Salah satu penghuni, Widya Tari, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi rumah yang ia beli. Ia mengatakan bahwa saat pertama kali membeli, rumah dengan luasan sekitar 18 meter persegi tersebut terlihat cukup baik. Namun, seiring berjalannya waktu, kondisinya semakin memprihatinkan.

Menurut Tari, masalah yang sering dialaminya adalah lampu di lorong yang sering mati. Bahkan, satu lampu yang rusak tidak langsung diganti. Ia merasa bingung karena harus menunggu anggaran dari Pemda sebelum diperbaiki. Selain itu, air PAM di hunian tersebut juga mengalami masalah. Air yang keruh dan berbau seperti gas bocor seringkali membuat para penghuni kesulitan. Bahkan, cacing-cacing keluar dari air tersebut.

Karena kondisi air yang tidak layak, Tari dan warga lainnya memilih menggunakan air galon untuk mandi. Hal ini sangat mengkhawatirkan, terutama karena banyak anak bayi yang tinggal di sana. Selain itu, lift di hunian juga sering mengalami gangguan listrik. Lift yang sering mati membuat para penghuni, terutama anak-anak dan lansia, merasa takut untuk menggunakan alat transportasi tersebut.

Tari berharap agar masalah-masalah yang ada dapat segera ditangani oleh pihak terkait. Ia berharap penghuni bisa tinggal dengan nyaman dan aman. Meskipun PasarModern.com sudah mencoba mengkonfirmasi pihak terkait, hingga saat ini belum ada jawaban yang diberikan. Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, juga belum memberikan respons terkait masalah ini.

Perluasan Program Rumah DP 0 Rupiah

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa program rumah DP 0 rupiah akan terus dilanjutkan selama lahan yang tersedia siap untuk dibangun. Ia menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk memberikan akses kembali kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah untuk memiliki rumah layak dan terjangkau.

Pramono menyatakan bahwa selama lahan yang disiapkan layak untuk dibangun, program tersebut akan tetap dilanjutkan. Ia juga menegaskan bahwa apapun yang ditinggalkan oleh gubernur sebelumnya, selama bermanfaat bagi warga, akan terus diteruskan.

Program rumah DP 0 rupiah pertama kali diumumkan dalam kampanye Gubernur Anies Baswedan pada 2017. Realisasi pertamanya adalah proyek Menara Samawa di Nuansa Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Proyek ini menggunakan skema pembiayaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan didukung oleh Bank DKI.

Diketahui, hunian DP 0 rupiah di Pondok Kelapa dibangun di atas lahan seluas 5.686 meter persegi. Proyek ini terdiri dari 21 lantai dengan total 780 unit. Unit-unit tersebut dibagi menjadi tiga tipe, yaitu tipe studio, tipe 1 kamar, dan tipe 2 kamar. Harga setiap unit bervariasi mulai dari Rp 184,8 juta hingga Rp 310,6 juta.

Fasilitas yang tersedia di hunian ini antara lain Balai Warga, PAUD, Taman Bermain Anak, Musala, dan bus Transjakarta. Selain itu, hunian ini juga dekat dengan pasar dan sekolah, sehingga memudahkan penghuni dalam kebutuhan sehari-hari. Namun, kondisi infrastruktur yang kurang terawat masih menjadi tantangan utama bagi penghuni.