MRT Jakarta Masuk Serpong, 17 KM dengan Dua Jalur Alternatif

Posted on

Proyek MRT Masuk Wilayah Banten, Dukungan dari Berbagai Pihak

Pemerintah Provinsi Banten sedang mempercepat pembangunan jalur MRT sepanjang 17 kilometer yang akan masuk wilayahnya. Rencana ini dibahas dalam rapat koordinasi rencana pembangunan MRT di Wilayah Provinsi Banten di Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Senin (8/9). Hadir dalam forum ini Gubernur Banten Andra Soni, Dirjen Perkeretaapian, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta.

Gubernur Banten menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari RPJMN 2025 – 2029 dan masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Karena itu, kolaborasi antar pemerintah daerah dan swasta menjadi kunci keberhasilan. Menurutnya, jalur MRT yang akan masuk ke wilayah Banten sekitar 17 kilometer, terutama pada jalur Serpong. Jalur Lebak Bulus – Serpong memiliki panjang 23 kilometer, namun 4 kilometer di antaranya berada di wilayah Jakarta, sehingga yang masuk wilayah Banten adalah sekitar 17 kilometer.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo menyampaikan bahwa di wilayah utara akan dibangun jalur MRT antara Kembangan – Balaraja sebagai bagian dari pembangunan Fase II Jalur East West Cikarang – Balaraja. Sedangkan di bagian selatan akan dibangun jalur Lebak Bulus – Serpong, sebagai pengembangan pelayanan yang sudah ada, yaitu jalur North – South Lebak Bulus – Bundaran HI – Kota- Ancol.

Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan menegaskan bahwa dari 1,4 juta penduduk Kota Tangsel, sekitar 30 persen bekerja di Jakarta. Sehingga MRT sangat membantu mobilitas warga. Keberadaan MRT akan memberikan alternatif transportasi publik yang cepat, nyaman, dan terjangkau. Proyek East-West yang menghubungkan Bekasi, Jakarta, hingga Tangerang Raya diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas akibat dominasi kendaraan pribadi.

Pilar juga menyoroti dampak positif MRT terhadap perekonomian lokal. Pembangunan MRT bukan hanya soal transportasi, tapi juga pengembangan ekonomi, peningkatan nilai properti, dan peluang usaha. Ia menjelaskan bahwa multiplier effect akan sangat baik untuk perkembangan ekonomi, meningkatkan daya beli perumahan, serta mendukung bisnis-bisnis yang membutuhkan mobilitas tinggi.

Sumber pendanaan proyek ini sepenuhnya berasal dari investasi swasta. Saat ini, feasibility study (FS) tengah berjalan dan ditargetkan rampung akhir 2025. PT MRT sedang mengkaji dua alternatif trase masuk ke Tangsel, yaitu jalur selatan melalui Pondok Cabe (Ciputat) dan jalur utara lewat Pondok Aren (Bintaro) yang terhubung dengan tol menuju Serpong.

Pemilihan trase akan mempertimbangkan potensi penumpang dan daya beli masyarakat, serta investasi yang paling efektif secara bisnis. Tingkat keterlibatan pemerintah daerah dalam penyediaan lahan dapat menekan biaya investasi dan harga tiket, tambah Pilar.

Selain Sinar Mas, pengembang lain yang sudah menyatakan dukungannya dalam pembangunan MRT ke Tangsel yaitu Alam Sutera, dan Lippo. Pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Bintaro Jaya untuk mendukung proyek ini. “Insya Allah semuanya sih mendukung ya, karena ini juga untuk kebaikan semua seperti itu,” ujar Pilar.

Meski ada beberapa tahapan dan kebijakan fiskal yang masih menunggu hasil FS dan keputusan pemerintah, Gubernur Banten dan Gubernur DKI Jakarta sudah sepakat untuk menyelesaikan proyek MRT ini. Dua jalur ini, Pondok Cabe dan Bintaro, akan digunakan salah satunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *