Mukomuko Selatan: Usulan DOB untuk Akses Layanan dan Pembangunan Merata

Posted on

Kabupaten Mukomuko Selatan Masuk Daftar Usulan DOB Tahun 2025

Wilayah yang terletak di bagian selatan Kabupaten Mukomuko kini menjadi perhatian utama setelah resmi masuk dalam daftar usulan Daerah Otonomi Baru (DOB) tahun 2025 dari Provinsi Bengkulu. Wilayah ini mencakup area yang secara geografis jauh dari pusat pemerintahan induk, sehingga menimbulkan berbagai tantangan dalam pengelolaan administrasi dan pelayanan publik.

Gagasan pemekaran ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak masyarakat akan akses layanan yang lebih dekat, infrastruktur yang memadai, serta pemerataan pembangunan khususnya di daerah pesisir dan pedalaman yang selama ini kurang tersentuh. Selain itu, wilayah ini memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah, seperti sektor perikanan, perkebunan, dan potensi wisata bahari. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan jangkauan administrasi dan layanan publik.

Latar Belakang Pemekaran

Kabupaten Mukomuko merupakan salah satu daerah yang terletak di ujung utara Provinsi Bengkulu. Wilayah ini berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat di sebelah utara dan Samudera Hindia di sisi barat. Luas kabupaten induk mencapai lebih dari 4.000 km², dengan jumlah kecamatan yang tersebar hingga ke daerah terpencil.

Kecamatan di bagian selatan sering menghadapi kendala akses menuju pusat pemerintahan di Kota Mukomuko. Waktu tempuh yang panjang, terbatasnya sarana transportasi, serta minimnya fasilitas publik membuat masyarakat harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan layanan administrasi, kesehatan, dan pendidikan.

Inilah yang mendorong tokoh masyarakat dan pemerintah setempat untuk mengajukan pemekaran Mukomuko Selatan. Diharapkan, pemekaran ini akan membawa sistem birokrasi yang lebih efektif sekaligus mempercepat distribusi pembangunan ke wilayah selatan.

Alasan Utama Pemekaran

Ada beberapa alasan utama yang menjadikan pemekaran Mukomuko Selatan penting dan mendesak:

  • Jarak dan Aksesibilitas: Jauhnya jarak ke pusat pemerintahan menyebabkan kesulitan bagi masyarakat dalam mengurus dokumen kependudukan, layanan kesehatan, maupun pendidikan. Pemekaran akan memangkas jarak pelayanan.
  • Pemerataan Pembangunan: Infrastruktur jalan, jembatan, dan sarana publik di selatan masih terbatas. Dengan menjadi kabupaten baru, Mukomuko Selatan bisa mendapatkan anggaran tersendiri untuk pembangunan.
  • Potensi Ekonomi Daerah: Wilayah ini memiliki sumber daya alam yang melimpah, termasuk perikanan, perkebunan, dan hasil pertanian. Potensi ini dapat dikembangkan lebih maksimal bila pengelolaan anggaran dan kebijakan difokuskan pada wilayah tersebut.
  • Peningkatan Pelayanan Publik: Keberadaan DOB akan memungkinkan pembentukan instansi lokal seperti Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, hingga kantor pelayanan terpadu.

Potensi Ekonomi Mukomuko Selatan

Jika resmi menjadi kabupaten baru, Mukomuko Selatan diyakini mampu menopang perekonomian daerah dengan beberapa sektor unggulan:

  • Perikanan dan Kelautan: Wilayah ini berbatasan langsung dengan Samudera Hindia yang kaya akan ikan pelagis dan hasil laut lainnya. Industri pengolahan hasil perikanan bisa dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah.
  • Perkebunan dan Pertanian: Masyarakat setempat banyak menggantungkan hidup pada perkebunan sawit, karet, dan kopi. Sektor pertanian padi dan palawija juga memiliki peran penting dalam ketahanan pangan lokal.
  • Wisata Bahari dan Alam: Pantai-pantai di Mukomuko Selatan memiliki keindahan alam yang masih alami. Potensi wisata ini bisa dikembangkan menjadi destinasi unggulan di Bengkulu, mendukung sektor pariwisata provinsi.

Dengan basis ekonomi yang kuat, Mukomuko Selatan berpeluang menjadi daerah mandiri secara fiskal dalam jangka panjang.

Dampak Positif yang Diharapkan

Jika pemekaran disetujui, beberapa dampak positif yang diantisipasi antara lain:

  • Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat: Akses ekonomi lebih mudah, peluang kerja terbuka, dan distribusi pembangunan lebih adil.
  • Percepatan Infrastruktur: Pembangunan jalan, jembatan, puskesmas, sekolah, dan sarana lainnya lebih fokus.
  • Efisiensi Birokrasi: Pelayanan publik menjadi lebih cepat dengan struktur pemerintahan yang lebih dekat dengan masyarakat.
  • Peningkatan PAD (Pendapatan Asli Daerah): Sektor unggulan seperti perikanan dan perkebunan bisa menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi kas daerah.

Tantangan dalam Realisasi DOB

Meskipun peluangnya besar, pembentukan Kabupaten Mukomuko Selatan juga menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya:

  • Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengisi jabatan pemerintahan baru.
  • Pendanaan Awal yang cukup besar untuk membangun kantor pemerintahan, sarana publik, serta infrastruktur dasar.
  • Sinkronisasi Regulasi dengan pemerintah pusat agar proses pemekaran berjalan sesuai aturan perundangan.
  • Pengelolaan Potensi Daerah agar tidak hanya mengandalkan sektor primer, tetapi juga mendorong hilirisasi industri.

Jika tantangan ini bisa dikelola dengan baik, Mukomuko Selatan berpeluang besar menjadi kabupaten baru yang maju dan mandiri.

Usulan pemekaran Kabupaten Mukomuko Selatan merupakan langkah strategis untuk mempercepat akses pelayanan publik, pemerataan pembangunan, serta pengelolaan potensi ekonomi daerah. Dengan posisi geografis yang strategis, potensi sumber daya alam melimpah, dan kebutuhan masyarakat akan layanan yang lebih dekat, DOB ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga di wilayah selatan Mukomuko. Pemekaran daerah memang bukan solusi instan, namun dengan manajemen yang baik, Mukomuko Selatan bisa menjadi motor baru pembangunan Bengkulu di masa depan.