Apa Itu Veneer dan Mengapa Jadi Populer?
Jika kamu merasa memiliki masalah warna gigi yang sulit diatasi, seperti gigi yang berwarna keabu-abuan atau tidak rata, mungkin kamu perlu mempertimbangkan veneer. Veneer adalah solusi yang semakin populer dalam dunia kecantikan gigi, terutama karena hasilnya yang alami dan efektif. Namun, meskipun foto “sebelum dan sesudah” terlihat cepat dan mudah, proses veneer sebenarnya lebih rumit dan mahal dari yang terlihat.
Veneer bisa menjadi pilihan untuk memperbaiki tampilan senyum tanpa mengganggu struktur gigi asli. Prosesnya juga bisa sangat minimal invasif, tergantung jenis veneer yang dipilih. Untuk menjelaskan lebih lanjut, kami berbicara langsung dengan Dr. Michael Apa, dokter gigi kecantikan yang memiliki klinik di beberapa kota besar dan telah menangani banyak kasus kompleks.
Jenis-Jenis Veneer
Ada dua jenis utama veneer yang umum digunakan:
-
Veneer Porselen
Veneer porselen dikenal sebagai pilihan yang lebih kuat dan tahan lama. Hasilnya juga lebih estetik dibanding veneer komposit. Meski harganya lebih mahal, teknologi 3D scanning dan printing kini membuat proses pembuatan veneer lebih presisi dan natural. Beberapa dokter gigi bahkan memiliki laboratorium sendiri untuk memastikan kualitas hasilnya. -
Veneer Komposit
Veneer komposit terbuat dari resin yang sewarna dengan gigi. Harganya lebih terjangkau, namun lebih rentan terhadap noda dan tidak sekuat veneer porselen. Prosesnya juga lebih cepat dan biasanya hanya membutuhkan satu atau dua kunjungan.
Apakah Gigi Harus Dikikir?
Tidak semua orang perlu mengikir gigi sebelum pemasangan veneer. Kebutuhan pengikisan bergantung pada kondisi gigi. Jika gigi kamu besar, gelap, atau tidak rata, mungkin perlu dikikir sedikit untuk menyesuaikan bentuk. Namun, jika gigi kamu pendek atau memiliki celah, pengikisan mungkin tidak diperlukan. Secara umum, pengikisan hanya sekitar 0,5 mm—setipis kuku jari.
Perbedaan Veneer dan Lumineers
Lumineers adalah merek veneer semi permanen yang lebih tipis dan tidak memerlukan pengikisan gigi. Namun, tidak semua orang cocok menggunakan Lumineers, dan tidak semua dokter gigi menawarkannya. Selain itu, Lumineers umumnya tidak sekuat veneer biasa.
Kekurangan Veneer
Meskipun veneer bersifat permanen, mereka tidak bertahan selamanya. Umurnya sekitar 15 tahun, setelah itu harus diganti. Proses penggantian memerlukan penghilangan veneer lama dan pembuatan yang baru. Karena gigi sudah dikikir, kamu harus terus memakai veneer seumur hidup. Ini adalah komitmen jangka panjang.
Apakah Memakai Veneer Sakit?
Proses pemasangan veneer biasanya tidak menyakitkan, tetapi bisa terasa tidak nyaman saat proses bonding. Setelah anestesi hilang, kamu mungkin akan merasa ngilu beberapa jam. Untuk mengurangi rasa sakit, kamu bisa minum ibuprofen. Beberapa hari setelah prosedur juga bisa terasa aneh, tapi umumnya akan hilang dalam waktu sebulan.
Biaya Veneer
Biaya veneer bervariasi tergantung lokasi dan jenis veneer. Di klinik Dr. Apa, biaya konsultasi sekitar $500, dan veneer per gigi sekitar $5.000. Di tempat lain, veneer porselen bisa berkisar antara $1.000–$4.000 per gigi, sementara veneer komposit antara $300–$1.500 per gigi. Banyak klinik menawarkan cicilan, jadi jangan ragu untuk bertanya.
Perawatan Veneer
Veneer tetap memerlukan perawatan rutin seperti sikat gigi dan flossing. Kamu juga harus memeriksakan gigi ke dokter gigi setiap enam bulan. Jika tidak dirawat dengan baik, veneer bisa rusak lebih cepat. Dan ya, kamu masih bisa mengalami kondisi gigi berlubang di bawah veneer.
Apakah Veneer Worth It?
Apakah veneer worth it? Semua kembali ke kebutuhan, kondisi, dan budget kamu. Ini bukan keputusan yang bisa diambil cepat-cepat. Konsultasi dulu dengan profesional, dan pertimbangkan juga opsi lain seperti ortodontik atau pemutihan gigi jika kamu belum siap untuk komitmen seumur hidup.