KABAR BANJAR –
Curah hujan yang terus-menerus menyebabkan ketinggian air di Sungai Dermaji naik dan membuat tebing tanggul sungai rusak akibat erosi. Akibatnya, struktur gedung-gedung di dekat aliran sungai, termasuk sekolah serta permukiman warga, senantiasa berisiko menghadapi bahaya banjir.
Mengikuti hal tersebut, penduduk di sekitar Sungai pun mulai mengalami kekhawatiran. Pasalnya, ada keprihatinan bahwa pengerukan pinggir sungai mungkin akan bertambah parah terutama pada masa musim hujan tiba.
Kepala Desa Tayem Timur,
Darsono Badilah menyatakan bahwa mereka telah melakukan komunikasi dengan BBWS Citanduy terkait penanggulangan dari tanggul tersebut.
“Pemasaran keraton sebagai metode utama untuk mencegah erosi pada tembok bendungan serta memberikan dampak yang signifikan,” ungkap Kepala Desa Darsono, Jumat (20/6/2025).
Di tempat lain, Pejabat Pembuat Komitmen Operasi Pemeliharaan (PPK OP2) BBWS Citanduy, Yahya Yushua, menegaskan bahwa pihak BBWS telah memasang blok beton sepanjang 48 meter guna memperkokoh tembok tanggul yang menderita erosi tersebut.
“Penguatan tebing dilakukan dengan pemasangan bertonjong yang bertujuan melindungi gedung sekolah serta rumah-rumah penduduk di area tersebut,” terang PPK, Yahya Yusuf sambil menambahkan bahwa material dikirim ke situs proyek lewat jalur milik SMP Jenderal Ahmad Yani. Semacam tentunya sesuai izin dari pemilik tanah yakni SMP Jenderal Ahmad Yani.
Kepala Sekolah Menengah Pertama Jenderal Ahmad Yani, Abdul Karim, mengakui telah memberikan persetujuan untuk menggunakan jalur lalu lintas demi kelancaran proyek pengecoran. Hal ini dikarenakan kurangnya alternatif rute menuju tempat pemasangan cor beton tersebut.
“Dengan adanya pembangunan tembok tersebut, diharapkan dapat mengurangi dampak banjir yang merusak bendungan, agar keluarga murid dan institusi sekolah selanjutnya terlindungi dari bahaya alam,” ungkap Kepala Sekolah Abdul Karim.