Prabowo Ingin Bangun Dinding Laut Raksasa, Dewan Ekonomi Nasional Waspadai Ini

Posted on

Proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantai Utara Jawa

Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan rencana pembangunan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) sepanjang Pantai Utara Jawa (Pantura). Proyek ini direncanakan akan menjadi salah satu infrastruktur strategis yang akan dikerjakan pemerintah. Untuk mendukung pelaksanaannya, Presiden telah membentuk Badan Otorita Pengelola Pantai Utara (BOP Pantura), yang bertujuan untuk mengelola dan memastikan keberhasilan proyek tersebut.

Proyek ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Maria Elka Pangestu. Ia menekankan bahwa semua kebijakan yang diambil harus didasarkan pada data dan studi yang sudah dilakukan. Menurutnya, penting untuk melihat keberhasilan proyek serupa di negara lain sebelum memulai pembangunan di Indonesia.

Maria memberikan contoh dari proyek tanggul laut yang ada di Amsterdam. Di sana, tanggul laut telah berdiri selama hampir 90 tahun dan membentang sepanjang 32 kilometer. Tanggul ini berhasil mencegah air laut menggenangi wilayah-wilayah tertentu di Belanda. Meskipun ukuran GSW di Jawa lebih besar, Maria menyarankan agar Indonesia belajar dari pengalaman negara-negara lain dalam merancang dan membangun infrastruktur serupa.

Selain itu, Maria menyoroti bahwa proyek ini tidak hanya tentang anggaran, tetapi juga tentang pengelolaan dan standar konstruksi yang baik. Indonesia adalah negara tropis yang masuk dalam zona gempa, sehingga penting untuk memastikan bahwa proyek ini dirancang dengan teknologi dan standar yang sesuai. Ia menekankan perlunya studi, evaluasi, dan penilaian yang matang sebelum memulai pembangunan.

Sebagai informasi tambahan, Presiden Prabowo resmi meluncurkan BOP Pantura melalui Keputusan Presiden Nomor 71/P Tahun 2025 pada 25 Agustus 2025. Proyek GSW ini disebut akan membutuhkan anggaran sebesar US$ 80 miliar atau sekitar Rp 1.304 triliun. Dinding raksasa ini akan dibangun sepanjang 500 kilometer mulai dari Banten hingga Gresik, Jawa Timur.

Prabowo menyatakan bahwa proyek ini akan memakan waktu sekitar 15 hingga 20 tahun untuk diselesaikan. Meski membutuhkan waktu lama dan anggaran besar, ia tetap optimistis dan yakin bahwa proyek ini dapat segera dimulai. Ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan salah satu prioritas pemerintah dan sudah direncanakan oleh Bappenas sejak tahun 1995.

Selain itu, Prabowo juga menyampaikan bahwa pihaknya telah memerintahkan tim kabinet untuk melakukan studi banding dan segera membentuk Badan Otorita Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Ia menegaskan bahwa langkah-langkah ini akan dilakukan dalam waktu dekat guna memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek.

Dengan adanya proyek ini, diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang terhadap ancaman abrasi dan banjir di kawasan Pantai Utara Jawa. Namun, penting untuk terus memperhatikan aspek teknis, lingkungan, dan sosial dalam proses pembangunan. Dengan pendekatan yang tepat dan kolaborasi yang kuat, proyek GSW bisa menjadi salah satu ikon infrastruktur nasional yang sukses.