Pramono Bantah Isu Pemangkasan Trotoar di Jalan TB Simatupang

Posted on

Pemprov DKI Jakarta Akan Memangkas Trotoar di Jalan TB Simatupang untuk Mengurangi Kemacetan

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan perubahan terhadap beberapa trotoar yang ada di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Perubahan ini dilakukan dengan mengalihfungsikan trotoar tersebut menjadi jalur kendaraan bermotor, guna mengatasi kemacetan yang terjadi di kawasan tersebut.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan bahwa trotoar yang akan dipangkas adalah jalur pedestrian yang tidak bisa digunakan karena adanya proyek galian di sekitar area tersebut. Ia menegaskan bahwa kebijakan ini dilakukan agar masyarakat tidak salah memahami tujuan pemerintah.

“Yang dimaksud trotoar adalah trotoar yang tidak dipakai, karena sedang dalam proses proyek dan memang tidak bisa digunakan sebagai jalur pejalan kaki,” ujar Pramono saat berada di Rusun Tower Cakung Barat, Jakarta Timur, pada Senin (25/8/2025).

Tujuan dari pengalihan fungsi trotoar ini adalah untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas di Jalan TB Simatupang. Pemprov DKI berharap, dengan penambahan lajur jalan, arus lalu lintas dapat lebih lancar hingga proyek galian selesai.

Proyek Galian Menyebabkan Kemacetan

Kemacetan yang terjadi di Jalan TB Simatupang tidak lepas dari proyek pembangunan kolam retensi yang sedang berlangsung. Proyek ini memakan sebagian badan jalan, sehingga menyebabkan kemacetan terutama pada jam sibuk.

Menurut Dinas SDA DKI Jakarta, proyek tersebut ditargetkan rampung pada Februari 2024. Namun, hingga hari ini, masih terlihat alat berat serta pagar pembatas area proyek yang mengganggu kelancaran lalu lintas.

Pramono Anung juga memberikan target agar pekerjaan penggalian di Jalan TB Simatupang selesai pada November 2025. Target ini lebih cepat satu bulan dibandingkan rencana awal. Hal ini dilakukan agar arus lalu lintas di kawasan tersebut dapat kembali lancar.

Koordinasi antar Dinas untuk Memperbaiki Kondisi Jalan

Dalam upaya mengurangi kemacetan, Pemprov DKI juga meminta Dinas Komunikasi, Infomatika, dan Statistik (Didkominfotik) untuk terus memberikan informasi kepada masyarakat tentang kondisi di Jalan TB Simatupang. Saat ini, terdapat tiga proyek yang sedang berlangsung di kawasan tersebut, sehingga membuat pengguna jalan merasa tidak nyaman.

Selain itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jakarta, Syafrin Liputo, menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga untuk memangkas sejumlah trotoar di Jalan TB Simatupang. Tujuannya adalah untuk memperlebar badan jalan agar lalu lintas lebih lancar.

“Kami akan mengambil sedikit trotoar, khususnya di area Cibis Park, agar lebar lajur lalu lintas bisa diperbesar dan setidaknya kembalikan dua lajur,” ujar Syafrin Liputo, Kamis (21/8/2025).

Tantangan dan Kritik dari Warga

Berdasarkan pantauan PasarModern.com pada Ahad (24/8/2025), proyek penggalian di sisi kanan lajur jalan Jalan TB Simatupang arah Fatmawati masih berlangsung. Area tersebut ditutupi dengan bedeng berupa seng, yang memakan satu dari dua lajur jalan. Hal ini menjadi penyebab kemacetan yang terjadi setiap harinya.

Sementara itu, kondisi trotoar di depan Cibis Park hanya bisa dilintasi oleh satu pejalan kaki dari satu arah. Meski begitu, masih banyak warga yang menggunakan trotoar tersebut. Artinya, jika trotoar dipangkas, maka tidak ada lagi tempat bagi pejalan kaki untuk melintas.

Rencana Pemprov DKI untuk memangkas trotoar di depan Cibis Park mendapat kritik dari masyarakat. Salah satu warga, Muhammad Mefaldi Pratama (15 tahun), menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana tersebut. Ia menganggap trotoar di kawasan tersebut sangat berguna bagi para pejalan kaki.

“Sebagai pengguna jalan, saya tidak setuju kalau trotoar dipotong, karena itu akan merugikan pengguna jalan. Pasti orang atau penduduk setempat tidak akan setuju,” kata dia saat ditemui di depan Cibis Park, Ahad sore.