Rumah Beton Modular Hadir di Merauke, Harga Rp250 Juta per Unit

Posted on

Inovasi Teknologi Rumah Modular untuk Membangun Perumahan Berkualitas

PT Motive Mulia (Beton Merah Putih) mengambil langkah inovatif dalam menjawab tantangan perumahan nasional dengan membangun 608 unit rumah modular di Kota Merauke, Provinsi Papua. Proyek ini menjadi bagian dari upaya untuk mengatasi backlog perumahan yang mencapai sekitar 15 juta unit berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS). Dengan menggunakan teknologi rumah modular, perusahaan berupaya memberikan solusi yang efisien dan hemat waktu dibandingkan konstruksi tradisional.

Rumah modular adalah jenis hunian yang dirancang secara prefabricasi di pabrik, lalu dikirim ke lokasi pembangunan dan dirakit menjadi satu kesatuan. Metode ini dinilai lebih cepat dan efisien karena komponen-komponennya telah diproduksi secara terpisah dan hanya membutuhkan proses pemasangan di lokasi. Hal ini membuat durasi konstruksi bisa dipangkas hingga 30-50%, sehingga satu unit rumah dapat diselesaikan dalam hitungan hari saja.

Direktur Komersial PT Motive Mulia (Beton Merah Putih), Akhmad Syamsudin, menyatakan bahwa pihaknya memahami pentingnya kebutuhan akan hunian berkualitas bagi masyarakat Indonesia. Menurutnya, teknologi modular beton pracetak bisa menjadi solusi transformasional yang mampu memangkas waktu, menghemat biaya, dan memastikan kualitas bangunan. Proyek di Merauke merupakan bukti awal bahwa inovasi ini aplikabel di Indonesia dan mampu menjawab tantangan perumahan ke depan.

Harga proyek rumah modular ini diperkirakan sekitar Rp250 juta per unit, meskipun harga tersebut bisa berubah tergantung tipe rumah yang dipilih. Selain itu, penerapan teknologi ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap Program 3 Juta Rumah yang digagas oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

Keunggulan Teknologi Rumah Modular

Teknologi rumah modular memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan utama dalam pembangunan perumahan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Lebih Cepat dan Efisien

    Komponen rumah dibuat secara terpisah di pabrik dan hanya dirakit di lokasi proyek. Proses ini memangkas durasi konstruksi hingga 30-50%, sehingga pembangunan satu unit rumah bisa selesai dalam hitungan hari.

  2. Menekan Biaya dan Mengurangi Ketergantungan Tenaga Kerja

    Dengan proses yang terstandarisasi dan minimnya pekerjaan di lokasi, kebutuhan akan tenaga kerja yang sangat terampil dapat diminimalkan, sehingga menghemat biaya secara keseluruhan.

  3. Lebih Ramah Lingkungan

    Teknologi produksi Beton Merah Putih mampu secara signifikan mengurangi limbah konstruksi, menjadikan metode ini lebih ramah lingkungan dan sejalan dengan praktik pembangunan yang berkelanjutan.

Selain itu, teknologi ini juga menjamin tingkat kekuatan dan presisi yang konsisten pada setiap unit yang diproduksi. Hal ini sangat penting terutama di wilayah rawan gempa seperti Indonesia, di mana struktur bangunan harus lebih kokoh dan aman.

Dukungan dari Akademisi dan Pemerintah

Dosen S2 Fakultas Teknik dari Universitas Persada Indonesia Y.A.I, Hari Nugraha Nurjaman, menilai bahwa pembangunan massal memerlukan kekuatan struktural yang ketat. Oleh karena itu, teknologi beton pracetak digunakan untuk memastikan rumah yang dibangun cepat selesai, aman, dan tahan bencana. Menurutnya, teknologi ini memungkinkan setiap komponen rumah dibangun dengan presisi tinggi dan memenuhi standar kekuatan yang ketat. Ini memastikan tiap rumah yang dibangun tidak hanya cepat selesai, tetapi juga tahan lama dan aman bagi penghuninya, terutama dalam menghadapi potensi bencana alam di negeri kita.

Adji Krisbandono, Kepala Sub Direktorat Wilayah 1, Direktorat Pembangunan Perumahan Perkotaan Kementerian PKP, menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen penuh menyukseskan Program 3 Juta Rumah. Dia meyakini bahwa target percepatan program ini dapat tercapai salah satunya dengan dukungan inovasi teknologi yang mampu memberikan nilai tambah berupa efisiensi waktu dan kualitas bangunan yang lebih terkendali. Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.

Langkah Konkret untuk Mewujudkan Program 3 Juta Rumah

Syamsudin menegaskan kembali komitmen Beton Merah Putih sekaligus seluruh anggota kelompok usaha Semen Merah Putih dalam mendukung program pembangunan perumahan dan infrastruktur yang dijalankan oleh pemerintah. Mulai Oktober 2025, Beton Merah Putih akan melakukan groundbreaking pembangunan rusunami di Taman Mini Indonesia Indah sebagai bagian dari program 3 juta rumah.

“Kami akan senantiasa berada di garis terdepan dalam mendukung Program 3 Juta Rumah yang sudah dicanangkan. Dengan berbagai produk unggulan Beton Merah Putih, kami berkomitmen untuk menjamin standar pembangunan program kerakyatan ini berada pada kualitas terbaik dari sisi kekuatan, efisiensi waktu, dan efektivitas biaya. Demi kepentingan terbaik dari masyarakat dan kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *