Satu Cita, Satu Semangat: Hanura Menuju Desa Emas dan Modern

Posted on

Desa Hanura: Simbol Kemajuan dan Inovasi di Kabupaten Pesawaran

Desa Hanura, yang terletak di Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, merupakan salah satu desa yang menjadi percontohan dalam berbagai program pembangunan. Pada usianya yang ke-59 tahun, desa ini telah berhasil menjadi contoh bagi wilayah Sumatera maupun nasional dalam mewujudkan visi “Lampung Maju Menuju Indonesia Emas”. Perayaan HUT Desa Trans AD II Hanura berlangsung dari tanggal 6 hingga 31 September 2025, menunjukkan semangat dan rasa syukur masyarakat terhadap perkembangan yang dicapai.

Kepala Desa Hanura, Rio Remota, menyampaikan bahwa perayaan ini menjadi momen penting untuk bersyukur atas berbagai pencapaian yang telah diraih. Ia menjelaskan bahwa Desa Trans AD II Hanura kini tidak hanya tumbuh, tetapi juga menjadi penggerak perubahan sebagai simbol desa modern yang inklusif, digital, produktif, dan berwawasan lingkungan.

Sebagai bagian dari inisiatif pemerintah daerah, desa ini menjadi Pilot Project Smart Village pada tahun 2020 pertama di Provinsi Lampung. Selain itu, desa ini juga dinobatkan sebagai Desa Anti Korupsi pada tahun 2022, salah satu dari 10 desa percontohan anti korupsi di Republik Indonesia. Penghargaan lainnya termasuk Anugerah Kategori Peduli Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2022 dan Anugerah Kategori Peduli Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2022, serta penghargaan Desa Teladan tingkat Nasional dari Kementerian Dalam Negeri Tahun 2024.

Di tahun 2025, Desa Hanura masuk dalam Top 15 Tingkat Nasional dalam ajang Nugraha Karya Desa BRILiaN 2024. Selain itu, desa ini juga mendapatkan penghargaan Rumah DataKu dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Provinsi Lampung. Bahkan, desa ini juga dianugerahi gelar Tokoh Inspiratif sebagai Kepala Desa Inovatif Sahabat Media atas prestasi membanggakan dengan membawa Hanura menjadi Desa Percontohan.

Rio Remota menjelaskan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah desa adalah hasil dari proses pembangunan yang berkesinambungan dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Ia juga mengungkapkan bahwa sejak proyek transmigrasi Angkatan Darat Tahun 1966 hingga saat ini, Desa Hanura terus mengalami perubahan setiap tahunnya. Hal ini tidak lepas dari peran para pemimpin desa terdahulu yang memiliki cita-cita luhur untuk memajukan desa.

Lebih lanjut, Rio mengajak seluruh masyarakat Desa Hanura untuk mencintai dan merasa memiliki desa tersebut agar kedepannya menjadi kebanggaan masyarakat itu sendiri. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kepala Desa dan Camat Kecamatan Teluk Pandan, serta Bupati Pesawaran Nanda Indira Bastian, yang telah memberikan dukungan melalui bantuan APBD Kabupaten.

Dari bantuan tersebut, beberapa kegiatan seperti normalisasi sungai, talud sungai, PAMSIMAS, bedah rumah, sumur bor, pembangunan jembatan, rehab gedung sekolah, peningkatan puskesmas menjadi rawat inap, perbaikan jalan, dan lain-lain dapat dirasakan oleh masyarakat. Di masa kepemimpinan Bupati Nanda Indira Bastian, Desa Hanura juga mendapatkan bantuan sosial seperti bedah rumah, santunan anak yatim piatu, dan bantuan bagi lansia bersama Baznas Pesawaran.

Selain itu, Rio juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Lampung, Bapak Rahmat Djausal Murzani, yang telah mendukung desa ini menjadi tuan rumah Liga 4 tingkat Provinsi Lampung. Selain itu, akan dibangunkannya Lapangan Kridayuana menjadi stadion mini berkolaborasi dengan Pemkab Pesawaran.

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Sunyoto, mewakili Bupati Nanda Indira Bastian, menyampaikan bahwa 59 tahun merupakan sejarah panjang yang tidak boleh dilupakan. Ia menjelaskan bahwa sejak dibuka secara resmi pada tanggal 17 September 1966 oleh Mayor Jendral Alamsyah Ratu Prawira Negara, desa ini telah berkembang pesat. Berbagai capaian pembangunan patut disyukuri, dan semangat gotong royong serta kolaborasi harus terus dilestarikan.

Perayaan HUT Desa Hanura tidak hanya menjadi momentum untuk introspeksi, tetapi juga untuk memperkuat persatuan dan kesatuan semua elemen masyarakat. Berbagai kegiatan seperti doa bersama, wakaf 1000 Alqur’an, Istiqhosah, ziarah makam pahlawan, pemotongan nasi tumpeng, lomba sepak bola, volly ball, bulu tangkis, festival budaya, baksos kesehatan, dan pesta kembang api menjadi bagian dari rangkaian acara yang meriah.