Sekolah di Kabupaten Bogor Direvitalisasi, SMK Paling Banyak

Posted on

Penambahan Sekolah yang Mengikuti Revitalisasi di Kabupaten Bogor

Peningkatan jumlah sekolah yang menjalani revitalisasi di wilayah Kabupaten Bogor terus berlangsung pada tahun ini, khususnya untuk tingkat SMA dan SMK. Hal ini menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan oleh pemerintah.

Yanwar Putra, Wakil Kepala Pengadministrasi Sarana Prasarana Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Jawa Barat, menyampaikan bahwa saat ini terdapat 10 sekolah SMA yang sedang menjalani proses revitalisasi. Angka ini meningkat dari sebelumnya hanya 6 sekolah yang telah berjalan.

“Saat ini, ada tambahan 4 sekolah baru yang masuk dalam daftar revitalisasi SMA,” ujar Yanwar saat melakukan peninjauan di SMAN 1 Ciseeng. Keenam sekolah yang sebelumnya masuk daftar antara lain SMA 1 Leuwiliang, SMA 1 Tenjo, SMA 1 Ciomas, SMA 1 Ciseeng, dan SMA 1 Sukamakmur. Sementara itu, empat sekolah tambahan adalah SMAN 1 Cariu, SMAN 2 Cibinong, serta SMAN 1 Cileungsi.

Yanwar menjelaskan bahwa penambahan ini dilakukan di wilayah kerja Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I yang menangani Kabupaten Bogor. Berbeda dengan kota, di mana kebijakan berbeda karena wilayah kerjanya berada di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II.

Prioritas Revitalisasi di Tingkat SMK

Selain SMA, revitalisasi juga fokus pada tingkat SMK. Tahun ini, sebanyak 30 SMK, baik negeri maupun swasta, mendapatkan bantuan revitalisasi. “Dengan jumlah SMK swasta sebanyak 395, kami memberikan bantuan untuk 30 sekolah. Ini menjadi rekor terbaik bagi kami,” kata Yanwar.

Revitalisasi di SMK menjadi prioritas utama karena kebutuhan ruang praktik siswa (RPS) yang sangat tinggi. Proses revitalisasi mencakup rehabilitasi bangunan hingga pembangunan ruang kelas baru. Tujuannya adalah mempercepat peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan di Kabupaten Bogor.

Dana Revitalisasi untuk SMA 1 Ciseeng

SMA 1 Ciseeng mendapatkan dana revitalisasi senilai Rp 2,19 miliar. Dana tersebut digunakan untuk rehab enam ruang kelas dan pembangunan enam ruang kelas baru. Selain itu, dibangun juga ruang bimbingan konseling, ruang administrasi, laboratorium komputer, ruang UKS, toilet, dan ruang OSIS. Proses revitalisasi diperkirakan selesai pada Desember 2025.

Kepala SMA 1 Ciseeng, Cicih Sukarsih, mengatakan, revitalisasi ini sangat membantu dalam proses belajar-mengajar. “Saya bersyukur dengan adanya dana revitalisasi ini,” katanya.

Revitalisasi di Jenjang PAUD dan SMP

Selain jenjang SMA dan SMK, revitalisasi juga mencakup jenjang PAUD hingga SMP. Contohnya adalah TK Kartika VIII-41 di Desa Dayeuh, Kecamatan Cileungsi. Sekolah ini mendapatkan dana revitalisasi untuk membangun 11 alat peraga/permainan edukatif (APE), seperti ayunan, perosotan, dan papan titian. Proses pengerjaan dilakukan dalam waktu 120 hari, dimulai dari 10 Agustus 2025.

Kepala TK Kartika VIII-41, Elis Setiyani, menyampaikan bahwa pekerjaan revitalisasi banyak dilakukan oleh warga sekitar. “Sebelah TK ini ada Kampung Babakan. Alhamdulillah, semua pekerja berasal dari warga Kampung Babakan sebelah,” ujarnya.

SMP Ibnu Syina Cileungsi, salah satu sekolah swasta, juga mendapatkan dana revitalisasi. Kepala Sekolah, Muhammad Alfizan Adib Naufal, menyebutkan bahwa enam jenis revitalisasi senilai Rp 1,999 miliar sedang dikerjakan. Progres saat ini sudah mencapai 10% lebih, dengan target selesainya sekitar November 2025.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *