Ternyata Dua Bocah Iseng Lempar Batu ke Komuter Bogor, Ini Fakta Lengkapnya

Posted on

Peristiwa Pelemparan Batu ke Kereta Rel Listrik di Bogor

Pada Jumat (11/7/2025), sebuah kereta rel listrik (KRL) mengalami kerusakan akibat aksi pelemparan batu. Kejadian ini terjadi saat kereta melintasi wilayah Bogor, yang menyebabkan kaca pintu KRL rusak. Peristiwa ini menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan penumpang dan petugas serta menimbulkan kerugian material.

Kronologi Kejadian

Menurut informasi yang diperoleh, kejadian berawal ketika dua anak laki-laki, masing-masing berusia 8 dan 10 tahun, sedang bermain di sekitar rel kereta. Mereka berada di Kampung Ardio, Kelurahan Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, pada pukul 16.30 WIB. Saat itu, pelaku melemparkan batu kecil ke arah kereta yang melintas dari Jakarta menuju Stasiun Bogor.

Setelah kejadian tersebut, petugas KAI melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian. Pada pukul 17.20 WIB, pelaku ditemukan oleh petugas di sekitar tempat kejadian. Dari pengakuan pelaku, mereka mengatakan bahwa mereka sedang bermain lempar-lemparan bersama temannya.

Penanganan Kasus

Setelah ditemukan, pelaku bersama orang tua masing-masing dibawa ke Stasiun Bogor. Selanjutnya, kasus ini diserahkan ke Polsek Bogor Tengah untuk ditindaklanjuti. Meski pelaku masih di bawah umur, pihak orang tua menyatakan siap bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

Dalam penyelesaiannya, kedua belah pihak sepakat untuk membuat pernyataan bahwa pelaku tidak akan mengulangi perbuatan serupa. Hal ini dilakukan karena status pelaku yang masih di bawah umur.

Dampak dari Aksi Pelemparan

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menjelaskan bahwa aksi pelemparan menyebabkan kaca pintu kereta terakhir pada rangkaian Commuter Line CLI-125 mengalami retak di sisi kiri kereta. Meskipun demikian, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

“Tidak ada korban dari pengguna atas pelemparan ini,” ujar Joni saat dikonfirmasi.

KAI sangat menyesalkan tindakan tersebut, karena dinilai sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan para pengguna serta petugas. Selain itu, kerusakan yang terjadi juga menyebabkan kereta tersebut tidak dapat beroperasi selama tiga hari. Proses perbaikan dan penggantian kaca pintu kereta diperlukan agar operasional dapat kembali normal.

Kesimpulan

Peristiwa pelemparan batu ke kereta rel listrik di Bogor menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih waspada dan menjaga keselamatan di sekitar jalur kereta. Meskipun pelaku masih di bawah umur, tindakan yang dilakukan tetap memicu kekhawatiran terhadap keamanan dan kenyamanan pengguna transportasi umum. Dengan adanya pernyataan dari pihak pelaku dan orang tua, diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali.