Tol Megah Semarang-Demak: Tembok Perisai Melawan Serangan Rob

Posted on


PR GARUT


Proyek besar jalan tol Semarang-Demak seksi 1 dari Kaligawe hingga Sayung sedang membentuk catatan baru dalam pengembangan sarana prasarana nasional. Berdiri tepat di atas permukaan air laut dan memiliki panjang sekitar 10,64 kilometer, jalur ini tidak hanya berfungsi sebagai koneksi tetapi juga menjadi pertahan alam yang terintegrasi dengan Tembok Laut Besar guna mencegah banjir pasang surut yang telah lama mengancami pantai utara Jawa.

Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, mendeskripsikan proyek tersebut sebagai “alat ganda fungsi” sebab selain mempercepat pergerakan kendaraan antara Semarang dan Demak serta meringankan kemacetan di jalur Pantura, jalan tol ini memiliki peranan penting dalam penanganan bencana. Dia menegaskan, “Ini adalah bentuk jalan tol masa depan: tidak hanya menjadi jalan, tetapi pula sebagai pelindung untuk kehidupan.”

Pembangunan Dipartisi Menjadi Tiga Sektor, Kemajuan Ditambah Cepat

Konstruksi dari Tol Seksi 1 ini terbagi menjadi tiga paket utama:

  • Paket 1A (HK dan BUCG): Telah mencapai 65,92%.

  • Paket 1B (PP, WIKA, CRBC) sudah menjangkau angka 42,97%.

  • Paket 1C (Adhi Karya-Sinohydro) tetap berada di angka 22,77%.

Secara umum, kemajuan fisik telah melampaui angka 44,26% hingga tanggal 12 Juni 2025. Penyelesaian proyek ini semakin dipercepat karena kegunaan bergandanya jalan toll tersebut sangat ditunggu oleh publik.

Di sisi lain, Bagian 2 yang mencakup area dari Sayung hingga Demak dengan panjang total 16,31 km telah selesai sebelumnya dan mulai berfungsi pada tanggal 25 Februari 2023.

Fasilitas Penunjang: Lawan Banjir Pasang, Jaga Warga

Bukan cuma jalan tol dan tanggul laut, proyek ini pun mendapat dukungan dari sistem manajemen banjir Tenggang–Sringin. Berikut beberapa di antaranya:

  • 6 unit rumah pompa dengan kapasitas keseluruhan mencapai 81 m³ per detik

  • Pembatas Sungai yang Ber extent Sejauh 10,53 Km

  • Area terlindungi: 4.429 hektare

  • Jumlah penduduk yang terinfeksi adalah 254.546 orang (119.781 Kepala Keluarga).

Pemerintah pun mendirikan dua waduk penampungan air ekstra luas tersebut:

  1. Kolam Terboyo memiliki luas sekitar 189 hektare dengan bendungan yang mencapai panjang 6,55 km. Kolam ini juga telah dilengkapi dengan 6 pompa axial dan 2 pompa submersible.

  2. Kolam Sriwulan memiliki luas sekitar 28 hektare dengan bendungan berpanjang 2,1 kilometer dan telah disertai oleh 4 pompa axial serta 2 pompa submersible.

Lebih dari Sekadar Jalan Tol

Yang dibangun di area utara Semarang tidak hanya merupakan sarana untuk menghubungkan berbagai wilayah, tetapi juga menjadi bagian dari perombakan sistem infrastruktur yang dikaitkan langsung dengan upaya penanganan bencana alam. Ini mencerminkan proyek sebagai wujud kecerdasan dalam menyesuaikan diri terhadap dampak perubahan iklim serta tuntutan perkotaanisasi pantai.

Pihak pemerintah pun telah merencanakan pendirian Badan Otoritas Tanggul Laut untuk memastikan kelangsungan sistem perlindungan terhadap banjir rob dalam jangka waktu yang lama. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *