TPS 3R Baru di Lumajang: Mengubah 420 kg Sampah sehari menjadi Sumber Pendapatan dan Contoh Ekonomi Hijau

Posted on



–Dua Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R) yang disahkan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berada di Lumajang. Terletak di Desa Purworejo dan Desa Burno, Kecamatan Senduro, keduanya dapat memproses sebanyak 420 kilogram sampah domestik per hari.
I hope this meets your expectations! If you have more texts for me to paraphrase, feel free to let me know.
دمش
صند

Manajemen dilaksanakan menggunakan teknologi yang sederhana tetapi efisien. Inovasi utama dari sistem ini adalah penggunaan limbah organik untuk menetaskan maggot atau larva lalat hitam soldier fly (BSF). Maggot hasil penetasan bisa digunakan sebagai makanan bagi ayam dan ikan, serta memproduksi pupuk kompos yang baik untuk lingkungan.

“Mulai dengan teknologi yang sederhana, kami dorong masyarakat untuk bersama-sama menangani limbah melalui prinsip 3R. Dengan cara ini, hasil akhir dapat digunakan sebagai pakan ternak atau pupuk kompos serta menjadi sumber pendapatan baru,” kata Khofifah pada acara peresmian TPS 3R di Desa Purworejo.

Khofifah menyatakan bahwa model 3R ini merupakan bagian dari usaha untuk menciptakan perekonomian yang ramah lingkungan di skala desa. Di samping memperkecil muatan akhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), adanya Titik Pengumpulan Sampah (TPS) 3R tersebut dapat membantu mengurangi volume limbah domestik serta meningkatkan kesejahteraan penduduk lewat proses daur ulang sampah.

Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), di tahun 2024 Indonesia akan memproduksi sekitar 33,79 juta ton sampah. Walaupun angka ini sedikit berkurang jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Khofifah tetap menyatakan bahwa penting untuk meningkatkan keterlibatan publik dalam upaya penanganan limbah tersebut.

“Semoga harapan tersebut dapat terwujud dimana sampah bisa diubah menjadi uang dan memberikan keberkahan. Terlebih melalui konsep 3R ini, ada banyak kesempatan untuk mengembangkan bisnis dalam bidang pengolahan kembali dan produk turunannya,” tambahnya.

Pada saat bersamaan, Kepala Desa Purworejo Mokhamad Nyono menyatakan bahwa pembangunan TPS 3R serta peralatan pendukungnya adalah sumbangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Dia berharap dengan adanya fasilitas tersebut, perilaku warga desa akan berubah dan tidak lagi membuang sampah sembarangan di selokan atau sungai.

“Sebelumnya penduduk membuang sampah ke saluran air, kini kami mengajak mereka untuk menyimpan sampah di Tempat Pembuangan Sementara 3R. Petugas akan mengambilnya setiap harinya. Mudah-mudahan perilaku masyarakat dapat berubah,” katanya.

Berikut adalah detailnya: TPS 3R di Desa Purworejo mempunyai area bangunan seluas 220 meter persegi dan mampu menangani sekitar 140 kilogram sampah setiap harinya. Sedangkan TPS 3R yang ada di Desa Burno lebih besar lagi, yaitu mencapai ukuran 275 meter persegi dengan kemampuan mengolah 280 kilogram sampah dalam satu hari. Fasilitas kedua tempat ini sudah dilengkapi dengan beragam perlengkapan seperti mesin pemotong, alat kompos, kotak penyimpanan, truk kecil, serta sistem budidaya larva lalat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *