Unisba Ungkap Inovasi Pengolahan Sampah dengan Riset dan Aksi Nyata

Posted on

Inovasi dan Kolaborasi dalam Pengelolaan Sampah di Bandung

Pengelolaan sampah menjadi salah satu isu yang sangat mendesak, terutama di Jawa Barat dan Kota Bandung. Tidak hanya menjadi tantangan lingkungan, masalah ini juga berdampak pada kesehatan masyarakat dan keberlanjutan ekosistem. Dalam menghadapi permasalahan ini, Universitas Islam Bandung (Unisba) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) terus berupaya memberikan solusi nyata melalui penelitian dan program pengabdian masyarakat.

Seminar Nasional tentang Lingkungan Bersih

Untuk memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, Pusat Kajian Islam dan Kemasyarakatan (Puskaji) LPPM Unisba menyelenggarakan seminar nasional bertema “Hijrah Menuju Sadar Lingkungan Bersih: Sinergi Nilai Islam dan Kebijakan Publik dalam Pengelolaan Sampah”. Seminar ini bertujuan untuk menyoroti pentingnya kolaborasi antara nilai-nilai keislaman dengan kebijakan publik dalam mengelola sampah secara efektif.

Menurut data yang ada, tingkat timbulan sampah di Jawa Barat, termasuk Kota Bandung, berada pada level tertinggi secara nasional. Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan pendekatan yang lebih inovatif dan kolaboratif dalam menangani masalah ini.

Inovasi dari Akademisi Unisba

Ketua LPPM Unisba Neni Sri Imaniyati menyampaikan bahwa berbagai invensi telah dihasilkan oleh para dosen Unisba dan telah tercatat dalam katalog produk yang disiapkan oleh LPPM. Ia menegaskan bahwa ilmu tidak boleh berhenti di tempat, tetapi harus berdampak nyata melalui program pengabdian masyarakat.

Unisba aktif berkolaborasi dalam berbagai program seperti Kosabangsa Kemendiktisaintek. Beberapa daerah seperti Indramayu, Rangkasbitung, dan Subang telah menjadi lokasi penyebaran teknologi tepat guna hasil riset dosen. Salah satunya adalah pengembangan mesin pencacah batok kelapa sebagai solusi pengolahan limbah di wilayah Rangkasbitung.

Teknologi Pengelolaan Sampah yang Dipatenkan

Selama lebih dari lima tahun, Unisba telah aktif dalam pengembangan teknologi pengelolaan sampah. Berbagai alat inovatif telah dipatenkan, seperti mesin pencacah sampah organik dan anorganik, mesin pengering maggot, serta insinerator berbasis teknologi plasma. Alat-alat ini digunakan langsung di TPS di Arcamanik, menjadi contoh sinergi antara akademisi dan masyarakat.

Pengolahan Limbah Makanan

Dekan Fakultas Teknik Unisba Dzikron AM menyoroti pengolahan limbah makanan sebagai salah satu sumber utama sampah di Kota Bandung. Bersama Prodi Farmasi Unisba, mereka telah merancang proses pengolahan limbah makanan menjadi pakan ternak, seperti pakan ikan dan unggas dalam bentuk granul.

Dalam proyek ini, Unisba bekerja sama dengan lima rumah makan Ampera di sekitar kampus. Mereka berhasil mengumpulkan 313 kg sampah makanan per hari, yang kemudian diolah di laboratorium menjadi pakan bernilai ekonomi tinggi.

Teknologi Insinerator Ramah Lingkungan

Teknologi insinerator yang digunakan oleh Unisba menggunakan sistem plasma dingin yang ramah lingkungan dan lolos uji emisi. Ini mendukung visi Unisba menuju kampus zero carbon.

Di sisi farmasi, Apt. Gita Cahya Eka Darma mengembangkan proses penepungan sederhana dari sisa makanan seperti nasi, sayur, dan buah. Produk ini telah melewati uji kandungan nutrisi dan memenuhi standar SNI sebagai pakan ayam broiler.

Kolaborasi Lintas Disiplin

Semua kegiatan dan riset pengelolaan sampah ini merupakan hasil kolaborasi lintas disiplin antara Fakultas Teknik, Program Studi Farmasi, dan LPPM Unisba. Kolaborasi ini menjadi kekuatan utama dalam menciptakan solusi yang tidak hanya teknis, tetapi juga aplikatif, berkelanjutan, dan berdampak langsung pada masyarakat.

Dengan berbagai inisiatif ini, Unisba menegaskan komitmennya untuk menjadi kampus yang tidak hanya unggul dalam pengajaran, tetapi juga aktif dalam menghasilkan solusi nyata bagi permasalahan masyarakat dan lingkungan sekitar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *