Pensiunan PNS Bisa Menikmati Ketenangan di NTT
Memasuki masa pensiun, banyak pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menginginkan kehidupan yang lebih tenang dan jauh dari keramaian kota besar. Salah satu wilayah yang menawarkan suasana seperti ini adalah Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan alam yang masih alami dan ketenangan yang terasa, NTT menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin menjalani hari tua dengan damai.
Dari total 22 daerah di NTT, yaitu 21 kabupaten dan 1 kota, jumlah penduduknya mencapai 2,87 juta jiwa pada tahun 2025. Namun, kepadatan penduduk di setiap kabupaten sangat bervariasi. Beberapa daerah bahkan terbilang sepi, dengan jumlah penduduk kurang dari 50 jiwa per kilometer persegi. Hal ini membuat NTT menjadi tempat ideal untuk pensiunan yang mencari ketenangan dan lingkungan yang tidak terlalu ramai.
Selain itu, sebagian besar kabupaten di NTT masih menggunakan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebagai standar pengupahan karena belum memiliki dewan pengupah. Pada tahun 2025, UMP NTT ditetapkan sebesar Rp2.328.969,69, dan hanya Kota Kupang yang telah memiliki UMK sendiri. Dengan biaya hidup yang relatif terjangkau, pensiunan dapat menjalani kehidupan dengan lebih sederhana namun tetap bermakna.
Berikut adalah 10 kabupaten tersepi di NTT yang cocok bagi pensiunan PNS untuk menetap:
-
Kabupaten Sumba Timur
Kepadatan penduduk: 38 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Sumba Timur menjadi kabupaten tersepi di NTT. Luas wilayahnya yang besar dengan penduduk yang relatif sedikit membuatnya sangat ideal untuk pensiunan yang mencari ketenangan. Selain itu, wilayah ini menyuguhkan panorama savana luas dan pantai yang masih alami. -
Kabupaten Sumba Tengah
Kepadatan penduduk: 53 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Wilayah ini terkenal dengan kehidupan tradisional masyarakatnya yang masih kental serta hamparan alam khas Sumba. Cocok untuk pensiunan yang ingin hidup lebih dekat dengan budaya lokal. -
Kabupaten Kupang
Kepadatan penduduk: 75 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Meskipun berada dekat dengan Kota Kupang, kabupaten ini justru tergolong sepi. Lingkungan pedesaan dengan akses ke kota yang relatif mudah membuatnya menjadi pilihan strategis. -
Kabupaten Alor
Kepadatan penduduk: 78 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Kabupaten Alor dikenal dengan keindahan bawah lautnya yang memukau. Bagi pensiunan yang senang suasana damai sekaligus dekat dengan wisata bahari, Alor bisa menjadi pilihan. -
Kabupaten Manggarai Barat
Kepadatan penduduk: 90 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Meski terkenal dengan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata dunia, sebagian besar wilayah Manggarai Barat justru masih sepi dan tenang. Inilah perpaduan menarik antara ketenangan hidup dan akses ke pariwisata kelas internasional. -
Kabupaten Ngada
Kepadatan penduduk: 102 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Dengan udara sejuk pegunungan dan tradisi megalitik yang unik, Ngada cocok untuk pensiunan yang mendambakan suasana pedesaan dengan nilai budaya tinggi. -
Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU)
Kepadatan penduduk: 107 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Terletak di perbatasan dengan Timor Leste, TTU menawarkan ketenangan hidup sekaligus peluang interaksi lintas budaya. -
Kabupaten Lembata
Kepadatan penduduk: 115 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Lembata dikenal dengan tradisi unik perburuan paus Lamalera dan keindahan gunung api Ile Lewotolok. Bagi pensiunan, tempat ini memberi nuansa alami dan kearifan lokal yang kuat. -
Kabupaten Rote Ndao
Kepadatan penduduk: 121 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Sebagai pulau paling selatan Indonesia, Rote Ndao menawarkan suasana eksotis, pantai indah, dan kultur khas seperti musik sasando. Cocok bagi pensiunan yang menyukai ketenangan berpadu dengan budaya. -
Kabupaten Nagekeo
Kepadatan penduduk: 122 jiwa/km²
UMK 2025: Rp2.328.969,69
Nagekeo relatif masih sepi dengan suasana pedesaan yang asri. Wilayah ini juga memiliki pesona alam seperti sawah terasering dan pegunungan yang memanjakan mata.
Sepuluh kabupaten tersepi di NTT di atas bisa menjadi pilihan ideal bagi para pensiunan PNS yang ingin hidup damai dan tenteram. Dengan biaya hidup yang relatif terjangkau karena masih menggunakan patokan UMP NTT sebesar Rp2,32 juta, kehidupan di masa tua bisa terasa lebih sederhana namun tetap bermakna.