Pameran Seni Anak-Anak yang Menyentuh Hati dan Menginspirasi
Pameran seni Kids Biennale di Galeri Nasional Indonesia menjadi daya tarik utama bagi warga Jakarta menjelang akhir libur sekolah. Berbagai karya seni yang dipamerkan tidak hanya menunjukkan bakat anak-anak, tetapi juga menyampaikan pesan-pesan penting tentang perlindungan dan pengembangan potensi anak.
Tema Tumbuh Tanpa Takut
Dengan tema #TumbuhTanpaTakut, pameran ini menjadi sarana bagi anak-anak untuk berani bersuara dan berkarya. Karya-karya yang ditampilkan mencerminkan perasaan dan pengalaman mereka, termasuk isu seperti bullying dan kesepian yang diangkat dalam bentuk seni. Salah satu pengunjung, Wardah, mengatakan bahwa meskipun warna dan gambar terlihat lucu, ada pesan sedih yang tersirat di baliknya.
Partisipasi Anak-Anak dari Seluruh Indonesia
Pameran ini menampung 142 karya seni dari anak-anak di seluruh Indonesia. Setiap peserta memiliki kesempatan yang sama untuk memperkenalkan karyanya melalui media sosial. Dalam hal ini, Nayla, seorang Gallery Sitter Kids Biennale, menjelaskan bahwa informasi mengenai pameran dan cara partisipasi bisa ditemukan secara online.
Salah satu contohnya adalah Iin, ibu rumah tangga yang bangga dengan karya lukisan putranya yang dipamerkan. Anaknya berhasil lolos kurasi dan memajangkan karyanya di gedung D. Proses seleksi dilakukan melalui link pengumpulan karya yang disediakan oleh Kids Biennale.
Pengunjung yang Ramai dan Beragam
Selama pameran berlangsung, jumlah pengunjung cukup tinggi. Dari pagi hingga malam, rata-rata terdapat 400-500 orang yang datang setiap harinya. Pengunjung berasal dari berbagai daerah, termasuk Tasikmalaya dan Depok. Mereka datang bersama keluarga untuk menikmati pameran yang unik dan edukatif.
Sri, pengunjung dari Tasikmalaya, mengaku terkesima dengan karya-karya anak-anak yang dipamerkan. Amelia, pengunjung dari Depok, menilai pameran ini jarang ditemui karena fokusnya pada anak-anak. Dia mengajak keponakannya untuk belajar lebih banyak melalui pameran ini.
Agenda Pameran yang Beragam
Pameran Kids Biennale berlangsung dari 4 hingga 31 Juli di gedung B dan D Galeri Nasional. Di tengahnya, terdapat instalasi The Maze (labirin) yang menambah pengalaman pengunjung. Ada berbagai agenda yang diadakan setiap pekan:
- Pekan pertama hingga keempat: Pemutaran film pendek untuk anak dan keluarga.
- Pekan kedua: Lokakarya boneka rajut.
- Pekan ketiga: Gelar wicara peningkatan literasi dari film pendek bersama Minikino, serta lokakarya seperti recycling art, macrame bottle holder, dan skate & grow.
- Pekan keempat: Lokakarya sablon totebag dan pertunjukan dalang anak dan remaja bersama Sanggar Nirmala Sari Cinere.
Selain itu, setiap hari juga ada program harian seperti The Maze, Tur Kuratorial, Dari Angka Jadi Warna, dan Warna Warni Rasa.
Harapan Pengunjung
Wardah, pengunjung yang sering mengunjungi pameran seni, merasa bahwa pameran ini sangat bermanfaat bagi anak-anak. Namun, dia berharap pameran ini bisa berlangsung lebih lama seperti di negara lain. “Kalau emang ada waktunya dan ada dananya, mendingan ke acara-acara kayak gini tuh positif banget,” ujarnya.
Pameran Kids Biennale bukan hanya sekadar pameran seni, tetapi juga menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri dan menyampaikan pesan penting kepada dunia. Dengan adanya berbagai agenda dan aktivitas, pameran ini memberikan pengalaman yang berharga bagi pengunjung, baik anak maupun orang tua.