Jalan SGC dan Pantura Karawang Tutup Sebulan, Ini Aturannya

Posted on

Penutupan Jalan RE Martadinata untuk Perbaikan Jembatan Layang

Jalan RE Martadinata di Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, ditutup selama satu bulan. Penutupan ini dilakukan sebagai bagian dari proses perbaikan jembatan layang yang sedang dikerjakan. Jalan tersebut merupakan jalur penting yang menghubungkan wilayah Pantura dan akan dialihkan sementara waktu.

Penutupan jalan dimulai dari persimpangan Simpang Grosir Cikarang menuju ke arah timur. Rekayasa lalu lintas telah disiapkan untuk memfasilitasi pengendara yang melintas. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Metro Bekasi, Komisaris Sugihartono, menjelaskan bahwa penutupan dilakukan karena adanya penurunan konstruksi jembatan.

”Jembatan itu turun beberapa sentimeter, makanya dilakukan perbaikan. Rekayasa lalin akan dilakukan sampai perbaikan selesai pada September,” ujarnya.

Rekayasa Lalu Lintas yang Diterapkan

Terdapat dua jenis rekayasa lalu lintas yang diterapkan selama penutupan jalan. Pertama, alih arus dengan mengarahkan pengendara yang ingin menuju ke arah timur melalui Jalan Inspeksi Kalimalang. Pengendara yang berasal dari Jalan Imam Bonjol dan simpang Warung Bongkok dapat melewati jalur tersebut. Untuk kendaraan truk bersumbu tiga ke atas, mereka diarahkan lurus melewati Jalan H Oemar Said Cokroaminoto dan melewati Polsek Cikarang. Sedangkan pengendara roda dua akan lebih diutamakan melalui Jalan RE Martadinata (SGC).

Kedua, pihak terkait menyiapkan opsi lawan arah jika terjadi kepadatan lalu lintas. Opsi ini digunakan ketika terjadi penumpukan kendaraan di titik-titik krusial seperti Jalan Yos Sudarso dan Jalan Kapten Soemantri. Seluruh kendaraan yang menuju arah Cikarang Timur, Kedungwaringin hingga Karawang akan berakhir di Jalan Gatot Subroto atau perlintasan rel kereta api di depan Polsek Cikarang.

“Kalau memang volumenya padat, kita sudah siapkan contraflow. Mulai dari SGC lurus nanti sebelum pilar dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) siap membuka median jalan, sehingga nanti alih arusnya ada dua kesempatan,” tambah Sugihartono.

Kerja Sama dengan Instansi Terkait

Untuk memperlancar arus lalu lintas, pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Kementerian PU dalam penempatan personel. Beberapa titik krusial yang harus ditempati anggota polisi dan Dishub antara lain adalah simpang SGC, simpang Terminal Kalijaya, dan perlintasan rel kereta api Jalan Gatot Subroto.

“Kami kan ada body systems, minimal dua personel. Bisa polisi satu dan Dishub satu personel. Tapi nanti di dekat proyek pengerjaan lokasi tentu ada pendampingan dari Kementerian PU untuk membantu sirkulasi, tapi tetap di bawah kendali Satlantas dan Dishub,” katanya.

Imbauan untuk Pengguna Jalan

Sugihartono juga mengimbau para pengguna jalan agar tidak melawan arus. Pihaknya tidak segan melakukan penindakan tilang bagi pelanggar aturan lalu lintas.

“Kami juga sudah memetakan lokasi-lokasi mana yang banyak warga melakukan pelanggaran lalu lintas, seperti lawan arus dan sebagainya. Kita tempatkan di lokasi-lokasi krusial, ada polisinya dan Dishubnya,” ujarnya.

Keluhan Pengendara

Penutupan jalan ini mulai dikeluhkan oleh sejumlah pengendara. Risan (33) mengaku harus menyiapkan waktu lebih lama untuk berangkat kerja karena jalur yang biasa digunakan tidak lagi bisa dilintasi.

”Biasanya setengah jam sampai, sekarang paling enggak sejam. Tapi yang jelas enggak apa-apa kalau muter. Cuma jangan sampai macet itu saja, dan memang ditutup kan lagi dibenerin. Semoga saja enggak ngaret,” ucap dia.

Hal senada diungkapkan oleh Yandi (37), warga Cikarang Timur. Meski tidak setiap hari melintas, dirinya khawatir penutupan jalur akan berdampak pada jalan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *