Kabupaten Sungai Bahar, Potensi dan Tantangan dalam Pemekaran Wilayah
Provinsi Jambi kembali menjadi perhatian nasional dengan sejumlah usulan pemekaran wilayah yang diajukan dalam daftar resmi tahun 2025. Salah satu daerah otonom baru (DOB) yang sedang dibahas adalah Kabupaten Sungai Bahar. Wilayah ini saat ini masih berada di bawah administrasi Kabupaten Muaro Jambi. Letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Provinsi Sumatera Selatan menjadikannya kawasan strategis sekaligus rawan tertinggal jika tidak mendapat perhatian serius.
Sungai Bahar berkembang sebagai daerah transmigrasi sejak dekade 1980-an dan kini tumbuh menjadi pusat permukiman padat dengan aktivitas ekonomi yang dinamis. Namun, jauhnya jarak dari pusat pemerintahan Muaro Jambi menyebabkan layanan publik berjalan lamban. Infrastruktur dasar seperti jalan, jembatan, fasilitas pendidikan, dan kesehatan belum berkembang optimal. Aspirasi pemekaran Kabupaten Sungai Bahar hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat yang menginginkan pemerintahan lebih dekat, efisien, dan responsif.
Wilayah Sungai Bahar sudah lama dikenal sebagai kawasan transmigrasi yang berhasil menjadi pusat pertumbuhan baru. Ribuan keluarga transmigran dari berbagai daerah di Indonesia menetap di wilayah ini sejak 1980-an. Mereka membangun kehidupan dengan bertumpu pada sektor perkebunan, pertanian, dan usaha kecil. Namun, keberhasilan transmigrasi ini tidak diimbangi dengan ketersediaan layanan publik yang memadai. Warga sering kali harus menempuh perjalanan panjang menuju ibu kota Kabupaten Muaro Jambi hanya untuk mengurus administrasi kependudukan atau mendapatkan layanan kesehatan.
Pemekaran menjadi DOB Sungai Bahar dipandang sebagai solusi strategis untuk memangkas rantai birokrasi dan menghadirkan pemerintahan yang lebih dekat dengan rakyat.
Potensi Besar Kabupaten Sungai Bahar
Pertanian dan Hortikultura
Sungai Bahar memiliki lahan subur yang cocok untuk berbagai komoditas pangan, seperti padi, jagung, dan sayuran. Potensi ini dapat dimaksimalkan untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.
Perkebunan Kelapa Sawit
Wilayah ini dikenal sebagai salah satu sentra perkebunan kelapa sawit di Jambi. Hasil sawit dari Sungai Bahar berkontribusi besar terhadap perekonomian lokal, meski pengelolaannya masih banyak dilakukan oleh perusahaan besar.
Perdagangan dan Ekonomi Lokal
Dengan populasi padat, Sungai Bahar berkembang menjadi kawasan ekonomi rakyat. Pasar tradisional, UMKM, hingga usaha berbasis pertanian dan perkebunan tumbuh pesat.
Potensi Geostrategis
Letaknya yang berbatasan langsung dengan Sumatera Selatan membuka peluang besar untuk perdagangan lintas daerah. Infrastruktur jalan yang memadai akan memperkuat Sungai Bahar sebagai pintu gerbang antarprovinsi.
Alasan Mendesak Pemekaran DOB Sungai Bahar
Beberapa faktor utama yang mendorong percepatan usulan pemekaran ini antara lain:
- Akses Pelayanan Publik: Dengan pemerintahan baru, masyarakat dapat lebih cepat mengurus administrasi dan mendapatkan layanan dasar.
- Pemerataan Pembangunan: Selama ini pembangunan masih terkonsentrasi di pusat Kabupaten Muaro Jambi. Pemekaran akan membuka peluang pembangunan merata.
- Identitas Lokal Transmigran: Masyarakat Sungai Bahar yang merupakan hasil dari program transmigrasi membutuhkan wadah administratif untuk memperkuat identitas kolektifnya.
- Pengelolaan Ekonomi: Potensi perkebunan sawit dan pertanian dapat lebih dioptimalkan bila dikelola oleh pemerintahan lokal yang memahami kondisi setempat.
Tantangan dalam Pembentukan Kabupaten Sungai Bahar
Meski memiliki banyak keunggulan, pemekaran Sungai Bahar juga menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya:
- Keterbatasan Infrastruktur Dasar: Jalan dan jembatan penghubung antar-kecamatan masih perlu banyak perbaikan.
- Pendanaan Awal DOB: Sebagai kabupaten baru, Sungai Bahar akan sangat bergantung pada transfer dana dari pusat sebelum memiliki pendapatan asli daerah (PAD) yang memadai.
- Kesiapan Aparatur Pemerintah: Rekrutmen dan penempatan ASN baru harus dipersiapkan secara matang agar roda pemerintahan berjalan lancar.
- Pengelolaan Lingkungan: Perkebunan sawit yang dominan berpotensi menimbulkan masalah ekologis bila tidak diatur dengan baik.
Dukungan Politik dan Aspirasi Masyarakat
Tokoh masyarakat, organisasi lokal, serta DPRD Muaro Jambi telah lama mendorong pemekaran Sungai Bahar. Aspirasi ini bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan mendesak untuk memperbaiki kualitas hidup warga. Dukungan juga datang dari pemerintah provinsi yang melihat Sungai Bahar sebagai kawasan strategis yang layak mendapat status kabupaten. Jika disetujui pemerintah pusat, DOB ini akan menjadi simbol keberhasilan program transmigrasi yang kini telah melahirkan daerah dengan identitas sosial, budaya, dan ekonomi yang kuat.
Dampak Positif Pemekaran Kabupaten Sungai Bahar
Jika Kabupaten Sungai Bahar resmi terbentuk, dampak positif yang diharapkan adalah:
- Pelayanan publik lebih dekat dan cepat.
- Peningkatan infrastruktur jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan.
- Pertumbuhan ekonomi lokal berbasis pertanian, perkebunan, dan UMKM.
- Penguatan identitas masyarakat transmigran yang telah lama membangun wilayah ini.
- Percepatan integrasi antarprovinsi melalui jalur perdagangan Jambi – Sumatera Selatan.
Usulan pemekaran Kabupaten Sungai Bahar menjadi DOB baru di Provinsi Jambi merupakan langkah penting untuk menghadirkan pemerintahan yang lebih efektif, responsif, dan berpihak pada rakyat. Dengan potensi ekonomi yang besar, posisi strategis di perbatasan, serta dukungan kuat dari masyarakat, Sungai Bahar layak menjadi kabupaten baru. Meski masih menghadapi tantangan dalam pendanaan, infrastruktur, dan persiapan birokrasi, manfaat yang akan dirasakan masyarakat jauh lebih besar. Jika pemekaran ini terealisasi, Kabupaten Sungai Bahar tidak hanya menjadi simbol keberhasilan transmigrasi, tetapi juga menjadi motor baru pembangunan Jambi di masa depan.