Tantangan Pengelolaan Sampah di Kota Bandung
Kota Bandung, yang dikenal sebagai kota hijau dan segar dengan julukan “Kota Kembang”, kini menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan sampah. Dengan jumlah timbulan sampah mencapai 1.496,31 ton per hari atau sekitar 546.151,49 ton per tahun, jika tidak dikelola dengan baik, kota ini berisiko kehilangan reputasinya sebagai kota yang bersih dan nyaman.
Masalah ini mulai memburuk sejak tahun 2024, ketika kapasitas pengangkutan sampah dari Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat terbatas. Akibatnya, sebanyak 230 ton sampah per hari terongkang di TPS di berbagai sudut Kota Bandung, yang bisa berdampak pada peningkatan bau busuk dan merusak citra kota.
Upaya Pemkot Bandung dalam Penanganan Sampah
Untuk mengatasi masalah ini, Pemkot Bandung telah melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan pengelolaan sampah. Salah satu langkah utama adalah fokus pada sumber sampah, yaitu dari hulu. Hal ini berarti pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat sebagai penghasil sampah utama.
Beberapa program yang diterapkan antara lain:
– Pemilahan sampah di tingkat keluarga.
– Pengelolaan sampah di tingkat komunitas, termasuk penggunaan mesin pengolahan sampah insinerator di beberapa titik di Kota Bandung.
– Satgas Pengelolaan Sampah yang bertugas mempercepat penerapan kebiasaan baru dalam pengelolaan sampah.
– Program Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang semakin berkembang, dengan jumlah RW yang terlibat meningkat dari 283 menjadi lebih dari 400.
Selain itu, Pemkot Bandung juga telah membangun pengelolaan TPS dan RDF (Refuse Derived Fuel). Saat ini, terdapat 263 TPS dengan berbagai tipe, termasuk TPS3R (Reduce, Reuse, Recycle), yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada TPA dan meningkatkan efisiensi.
Data Pengelolaan Sampah di Kota Bandung
Masyarakat dapat mengetahui data pengelolaan sampah di Kota Bandung melalui laman Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) di Kementerian Lingkungan Hidup. Di sana terdapat data tentang pengelolaan sampah di kota-kota di Jawa Barat, termasuk pengelolaan sampah terbaru pada tahun 2024. Namun, hanya 17 dari 27 kota/kabupaten di Jabar yang terdata di SIPSN.
Berikut data pengelolaan sampah di Kota Bandung pada tahun 2024:
1. Timbulan Sampah
- Harian: 1.496,31 ton
- Tahunan: 546.151,49 ton
2. Lima Daerah Penghasil Sampah Terbesar
- Kab. Bogor: 2.813,51 ton/hari (1.026.931,33 ton/tahun)
- Kab. Bekasi: 1.683,46 ton/hari (614.462,32 ton/tahun)
- Kota Bandung: 1.496,31 ton/hari (546.151,49 ton/tahun)
- Kab. Bandung: 1.312,21 ton/hari (478.956,72 ton/tahun)
- Kab. Cirebon: 1.274,64 ton/hari (465.242,92 ton/tahun)
3. Komposisi Sampah
- Sisa makanan: 44,52%
- Kayu/ranting: 3,98%
- Kertas-karton: 13,12%
- Plastik: 16,70%
- Logam: 0,90%
- Kain: 4,75%
- Karet-kulit: 2,38%
- Kaca: 1,97%
- Lainnya: 11,68%
4. Sumber Sampah Per Hari
- Rumah tangga: 60,00 ton
- Perkantoran: 4,00 ton
- Pasar: 10,00 ton
- Perniagaan: 6,00 ton
- Fasilitas publik: 13,30 ton
- Kawasan: 5,00 ton
- Lain-lain: 1,70 ton
5. Capaian Pengelolaan Sampah 2024
- Timbulan sampah tahunan: 546.151,49 ton/tahun
- Pengurangan sampah: 98.314,10 ton/tahun
- Pengurangan sampah: 18%/tahun
- Penanganan sampah: 369.161,83 ton/tahun
- Penanganan sampah: 67,59%
- Sampah terkelola: 467.475,93 ton/tahun
- Sampah terkelola: 85,59%
- Daur ulang sampah: 98.314,10 ton/tahun
- Bahan baku sampah: 1.073,94 ton/tahun
- Recycling rate: 18,20%
Dengan berbagai upaya dan capaian yang telah dicapai, Kota Bandung terus berupaya menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan, meskipun masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan sampah.