Pendidikan, Kesehatan, dan Infrastruktur Jadi Fokus Surabaya 2025-2029

Posted on

Fokus Pembangunan Surabaya di RPJMD 2025-2029

Pembangunan kota Surabaya dalam lima tahun ke depan akan mengutamakan beberapa bidang utama seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi kerakyatan. Hal ini menjadi fokus utama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 yang telah disahkan.

Pendidikan dan Kesehatan

Dalam sektor pendidikan, Pemkot Surabaya berencana membangun 4 Sekolah Dasar (SD) dan 9 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang selesai pada tahun 2030. Dengan adanya rencana tersebut, diperlukan keselarasan dengan program pemerintah provinsi agar tidak terjadi ketimpangan, misalnya banyak SMP tetapi kurang SMA. Hal ini juga penting untuk memastikan lulusan SMA dapat diterima di sekolah negeri.

Di bidang kesehatan, Pemkot Surabaya merencanakan pembangunan rumah sakit di wilayah selatan dan utara. Pendanaannya akan menggunakan skema pinjaman. Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, menyarankan agar Pemkot melakukan pembahasan detail dengan legislatif terkait penggunaan pinjaman. Ini termasuk mengevaluasi kebutuhan pinjaman, jumlahnya, serta tingkat bunga yang diberikan oleh lembaga jasa keuangan.

Selain itu, pembangunan rumah sakit harus memperhatikan kenyamanan warga setempat. Beberapa area yang sempat dikabarkan sebagai lokasi pembangunan rumah sakit ternyata merupakan fasilitas umum untuk bermain anak-anak. Oleh karena itu, perlu dilakukan pertimbangan matang agar tidak mengganggu kehidupan masyarakat.

Infrastruktur dan Perilaku Warga

Terkait infrastruktur, fokus utama adalah penanganan banjir. Selain membangun infrastruktur yang memadai, diperlukan juga pembinaan terhadap perilaku warga. Masyarakat didorong untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke saluran dan sungai, karena bisa menyebabkan banjir.

DLH Kota Surabaya pernah membuat program berupa pemberian uang tunai kepada masyarakat yang memfoto orang yang membuang sampah secara sembarangan. Program ini dinilai positif dalam mencegah kebiasaan buruk tersebut.

Bahtiyar Rifai menekankan bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Keamanan dan kenyamanan kota hanya bisa tercapai jika semua warga memiliki kesadaran menjaga lingkungan.

Transportasi dan Aksesibilitas

Transportasi juga menjadi perhatian khusus. Pemerintah Pusat dan Pemprov Jatim telah mencanangkan pembangunan double track di Surabaya dan Sidoarjo. Jika proyek ini direalisasikan, akan menjadi peluang besar bagi Surabaya untuk meningkatkan transportasi kota.

Selain itu, sistem feeder atau angkutan antar-jemput harus mencakup seluruh titik, terutama fasilitas umum seperti rumah sakit, puskesmas, dan kantor kelurahan. Salah satu keluhan masyarakat adalah kurangnya akses feeder ke Rumah Sakit Umum Bhakti Dharma Husada (BDH), yang merupakan rumah sakit daerah yang sudah berdiri bertahun-tahun.

Revitalisasi Pasar Tradisional

Pasar tradisional juga menjadi perhatian dalam pembangunan. Pasar merupakan salah satu penggerak ekonomi masyarakat. Namun, banyak warga enggan datang ke pasar karena kondisi yang kumuh dan kotor.

Untuk itu, perlu ada penataan atau strategi rebranding pasar tradisional. Pemkot Surabaya bisa melibatkan swasta dalam mengelola pasar agar lebih bersih dan modern. Selain itu, fasilitas keamanan seperti apar juga harus diperhatikan. Akses ke pasar juga perlu diperbaiki agar lebih mudah dijangkau masyarakat.

Sinergi Antar Pihak

Bahtiyar Rifai menyadari bahwa keberhasilan program RPJMD 2025-2029 sangat bergantung pada sinergi antara eksekutif, legislatif, lembaga terkait, hingga masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam membangun kota yang lebih baik.

“Marilah menyatukan langkah untuk membangun kota, mewujudkan Surabaya sebagai Kota Dunia yang mengglobal,” pungkasnya.