Pengerjaan Jalan Bayang-Alahan Panjang di Sumbar Selesai Akhir 2025

Posted on

Proyek Jalan Bayang-Alahan Panjang Dalam Tahap Pengerjaan

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat memiliki rencana untuk menyelesaikan pengerjaan jalan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan menuju Alahan Panjang, Kabupaten Solok pada akhir tahun 2025. Proyek ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan akses antar daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumbar, Era Sukma menjelaskan bahwa saat ini pengerjaan berlangsung pada sepanjang 5,6 km. Di titik-titik tertentu akan dilakukan pemasangan jembatan besi. Proses pengerjaan yang tersisa ini diperkirakan tidak membutuhkan waktu lama.

“Pengerjaan yang saat ini dilakukan baru saja mendapatkan izin dari Kementerian Kehutanan untuk melanjutkan proyek jalan Bayang-Alahan Panjang, karena merupakan kawasan hutan lindung. Ada sekitar 5,6 km lagi yang sedang dalam proses pengerjaan,” ujarnya.

Total panjang jalan Bayang-Alahan Panjang mencapai 44 km. Dari total tersebut, sebanyak 5,6 km masih dalam pengerjaan, sementara sisanya telah diaspal. Hal ini menyebabkan beberapa pengendara merasa kesulitan menghadapi kondisi jalan yang belum sepenuhnya siap.

“Untuk pengerjaan 5,6 km ini sedang dilakukan perataan. Setelah tanah di pinggir bukit dikikis, karena ada pelebaran jalan juga, kemudian tanah itu diratakan. Pengendara sering merasa jalannya terjal, padahal belum dalam kondisi siap. Nanti jalannya akan dipertebal dan menjadi agak landai,” jelas Era.

Anggaran yang disiapkan untuk menyelesaikan pengerjaan jalan sepanjang 5,6 km mencapai Rp38 miliar. Anggaran ini belum termasuk biaya pembuatan lima jembatan besi. Alasan penundaan pembuatan jembatan adalah karena diperlukan jalan yang layak dahulu untuk mengangkut bahan-bahan konstruksi.

Dampak Ekonomi dan Perdagangan

Proyek jalan Bayang-Alahan Panjang ini sudah dimulai sejak tahun 2021 dengan anggaran APBD Sumbar. Total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp96 miliar, dengan rincian sebagai berikut:

  • Tahun 2021: Rp27,3 miliar
  • Tahun 2022: Rp16,2 miliar
  • Tahun 2023: Rp23 miliar
  • Tahun 2024: Rp9,5 miliar
  • Tahun 2025: Rp38 miliar

Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan bahwa setelah jalan ini digunakan secara optimal, akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Selain itu, akan tumbuh beberapa kawasan ekonomi baru antara Bayang dan Alahan Panjang.

Keberadaan jalan alternatif ini akan membantu kedua daerah saling terhubung. Di Bayang, yang menjadi pintu masuk hasil tangkapan nelayan dari Pesisir Selatan, akan lebih mudah menyalurkan hasil laut ke wilayah Solok maupun kabupaten lainnya.

Selain itu, hasil pertanian dan perkebunan dari Solok bisa dibawa ke Pesisir Selatan. Kedua daerah ini saling melengkapi kebutuhan, baik dalam hal perdagangan maupun pertanian.

Waktu Tempuh yang Lebih Singkat

Perjalanan menggunakan jalan baru ini diperkirakan hanya memakan waktu 1,5 jam. Ini jauh lebih cepat dibandingkan akses jalan sebelumnya yang harus melewati Kota Padang, sehingga membutuhkan waktu tempuh hingga 5 sampai 6 jam.

Dari segi pariwisata, jalan baru ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan antara dua daerah. Pesisir Selatan yang memiliki alam bahari yang indah dan Solok yang memiliki alam yang sejuk serta destinasi glamping akan saling mendukung.

Pengalaman Pengendara

Salah seorang pengendara, Firdaus, mengungkapkan bahwa adanya jalan alternatif ini mempermudah akses ke Kabupaten Solok. Ia menyebutkan bahwa sebelumnya ia harus melewati Kota Padang, yang memakan waktu lama. Sekarang, perjalanan menjadi lebih cepat dan efisien.

Firdaus juga menyebutkan bahwa jalan baru ini memudahkan akses ke lokasi wisata di Solok, yang tidak bisa ditemui di Pesisir Selatan. Hal ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi di kedua daerah tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *