Sudah Seminggu Jalur Longsor Terhambat, Warga Masanda ke Makale Harus Lewat Sulbar

Posted on


, MAKALE –

Material longsoran yang menghalangi jalur lalu lintas di daerah Pongdingao’, Kecamatan Masanda, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan sudah berlangsung selama satu minggu namun belum juga ditindaklanjuti oleh pihak Pemerintah Kabupaten Tana Toraja.

Longsor telah terjadi mulai tanggal 14 Juni 2025 dan sampai saat ini tidak ada satupun peralatan berat dari Dinas PUPR Tana Toraja yang dikirim ke tempat kejadian.

Bahan longsoran yang terdiri dari tanah, batu, serta pohon rebun menghalangi jalanan hingga mobil empat roda tak bisa melewatinya.

Pengemudi sepeda motor pun perlu lebih berhati-hati ketika melintas di area itu, mengingat jalannya yang sempit, bercabang-cabang, serta bagian tanahnya masih tidak stabil.

Pengemudi bahkan perlu membungkukkan kepala ketika melewati rute yang dipenuhi dengan pepohonan roboh.

Warga lokal bernama Dewa (34) menjelaskan pada Tribun Toraja bahwa masyarakat saat ini dipaksa menggunakan rute alternatif yang lebih jauh melewati poros Sulawesi Barat (Sekko-Padang) guna mencapai Kota Makale.

“Warga yang paling terpengaruh adalah penduduk dari Desa Ratte, Kadundung, serta Dusun Tanete. Mereka harus bersusah payah melewati rute Sulbar setiap hari,” jelas Dewa pada Jumat (20/6/25).

Mengacu pada penduduk setempat, tempat longsor itu berada tidak terlalu jauh dari kediaman seorang anggota DPRD Tana Toraja.

Semoga pihak pemerintah daerah dan DPRD segera mengambil tindakan. Kita merasa kesulitan jika harus berputar jauh hanya untuk pergi ke Kota Makale atau lokasi lainnya,” keluhan Dewa.

Berikut ini adalah informasinya: Desa Pongdingao’ terletak di area perbatasan yang secara langsung menghubungkan dengan Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, serta Kecamatan Simbuang, Tana Toraja. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *