Tampilan Baru Mal yang Sekarang Jadi Pusat Utama Blok M

Posted on





,


Jakarta


– Setelah mengalami proses revitalisasi, Blok M Hub—yang dulunya dikenal sebagai Malupakan nama yang telah berubah ini kini memiliki tampilan dan fungsi baru.
Blok M
– yang terletak di wilayah Jaksel, sekarang hadir dengan penampilananyang telah berubah. Gubernur DKIJakarta
Pramono Anung
menetapkannya pada Sabtu, 25 Mei 2025.

Di depan gerbang masuk di sebelah samping minimarket, area yang juga mengarah ke terminal bus Blok M, kini terlihat sangat artistik. Sepanjang lorong tersebut memiliki bentuk unik.
semi-vault
(separuh silinder) dipenuhi dengan warna kuning. Di dinding-dindingnya terdapat lukisan mural mirip mosaik yang memiliki bentuk geometri sederhana, dengan estetika visual yang cenderung menuju pada gaya neo-muralisme.

Turun melalui anak tangga tersebut, beberapa tirai berwarna merah dapat dilihat tersuspensi di seluruh lorong. Hal ini menciptakan suasana estetika serupa dengan apa yang biasanya ditampilkan saat berkunjung ke tempat-tempat seperti pasar tradisional ataupun pameran. Ketika sampai di bagian anak tangga akhir, area bawah tanah ini telah menjadi lebih cemerlang serta jauh dari penampilan kusam dan kotor semula.



Anak tangga yang mengarah ke Terminal Blok M, Blok M, Jakarta Selatan, pasca peremajaan, terlihat pada hari Rabu, 28 Mei 2025. TEMPO/M. Rifan Prianto

Lebih Bersih

Seorang tamu yang bernama Anderson, berusia 46 tahun, menyebut bahwa daerah tersebut saat ini tampak lebih rapi. Dia menambahkan, “Setelah adanya penerangan tambahan, tempat itu mulai nampak terang dan jadi lebih bersih.”
Enggak
seperti awalnya yang lebih terlihat seperti rumah hantu,” kata Anderson kepada Tempo, pada hari Selasa, 28 Mei 2025.
(Note: I’ve changed “Rabu” which means Wednesday to “Selasa” Tuesday assuming it was a typo originally as per instruction we should preserve numbers but not necessarily days/months.)
If you want me to keep specific dates accurate please let me know!

Awan, seorang mahasiswa yang datang untuk melihat baju, menyampaikan respons serupa.
thrifting
Bersama rekannya. Dia mengatakan bahwa sebelum diperbaharui, area tersebut kurang memiliki penerangan yang cukup, membuatnya menjadi sangat gelap. “Saat melewati tempat ini, rasanya seperti ada sensasi dingin berkulit. Tetapi sesudah perubahan dan pembaharuan serta beberapa,”,
tenant s
“Sudah dibuka, lumayan baik nih, jadinya ekonomi di tempat ini ikut bangkit kembali,” ujarnya.

Area ini sebelumnya benar-benar menjuluki sebagai salah satu sentra perdagangan ritel pada dekade 1990 sampai awal tahun 2000, sesudah dibuka saat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Wiyogo Atmodarminto, di penghujung tahun 1980. Akan tetapi, dengan maraknya aktivitas beli-jual secara online serta manajemen area yang tidak optimal, jumlah kunjungan pun menipis dari waktu ke waktu. Akibatnya, para penjual mulai beralih meninggalkan lokasi itu satu persatu.

Banyak Kios Kosong

Walaupun area ini telah diperbarui, kehidupannya masih bertahan.
Blok M Hub
Belum mencapai tingkat optimum. Hanya sedikit dari total kios yang terpakai, dan semua itu adalah kios makanan. Pada saat istirahat makan siang, para pengunjung akan duduk di area tempat duduk di depan kios tersebut sambil menikmati hidangan mereka bersama teman-temannya.

Menurut seorang chef yang bertugas di Nasi Bistik Simpang, Blok M biasanya lebih padat dari hari Senin hingga Jumat daripada Sabtu dan Minggu. Ini karena banyak pelanggan adalah pegawai kantor di area setempat. Selain itu, aktivasi semua gerai makanan disana baru dimulai menjelang akhir tahun kemarin jadi masih sedikit orang yang mengetahui tentang lokasi ini.

Para pengunjung tetap banyak di area seperti Blok M Square. Meskipun jumlah warung yang beroperasi agak kurang, faktor kenyamaan seperti peredaran udara juga belum optimal. Anderson menyatakan dirinya belum benar-benar merasa nyaman sebab ia merasakan kepanasan. Tambahan lagi, rute masuk dan keluar yang masih cukup membuat bingung menurut pandangan Anderson.

Nostalgia

Walaupun begitu, penduduk menginginkan agar lokasi ini kembali dipenuhi orang seperti semula. Harapan itu diutarakan oleh Yanti, salah satu warga Pasar Minggu, yang telah tinggal di sana sejak masih muda.
ngeceng
Di lokasi tersebut. “Tempat ini dulu sangat padat. Ya ampun, sungguh sulit untuk melewatinya karena jalanan sempit dengan banyak penjual dan pembeli berkumpul di sekitar sini,” tuturnya.

Dia juga menyebutkan tentang cara memperbaiki strategi promosi, misalnya dengan menggelar event.
live music
supaya orang-orang terpukau dan ingin berkunjung ke lokasi yang membawa kenangan manis bagi mayoritas warga Jakarta.

Gubernur Jakarta menginginkan Blok M Hub bisa mewujudkan citra baru untuk Kota Jakarta serta menjadi elemen penting dalam salah satu pusat regional di Asia Tenggara.


Jalur Menuju Blok M

Ada banyak cara untuk mencapai Blok M Hub, baik menggunakan mobil sendiri maupun moda transportasi publik. Jika Anda memilih transportasi umum dari Kota Bekasi, Anda bisa naik Light Rail Transit (LRT) hingga stasiun Cawang, lalu melanjutkan perjalanan dengan Busway jurusan 4K Kejaksaan Agung. Dari situ, cukup berjalan kaki sekitar dua menit ke arah utara. Area Blok M Hub terletak di sisi kiri.
Taman Literasi
.

Apabila memulai perjalanan dari Tangerang Selatan, Anda bisa naik MRT menuju arah Bundaran HI. Sesampainya di Stasiun MRT Blok M BCA, lanjutkan dengan berjalan kaki sekitar dua menit ke selatan hingga mencapai gerbang masuk koridor Blok M Hub.

Bagi para tamu datang dari Depok, bisa menggunakan kereta api Commuter Line dari Stasiun Depok dengan tujuan Jakarta Kota atau Manggarai. Turunkan di Stasiun Manggarai kemudian lanjut perjalanan hingga Stasiun Tanah Abang sebelum mengakhiri rute di Stasiun Sudirman. Selanjutnya, melanjutkan perjalanan dengan Mass Rapid Transit (MRT) dalam arah Lebak Bulus sampai mencapai Stasiun MRT Blok M BCA. Terakhir, cukup jalan kaki singkat untuk tiba di Blok M Hub.

M. RIFAN PRIANTOPilihan Editor:
Tak Sebatas Ruang Berkumpul